Kemenhub Optimalkan Program Tol Laut

Ilustrasi tol laut.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id – Dalam sosialisasi hasil survei Asal Tujuan Transportasi Nasional Barang Tahun 2016, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, mengatakan, hasil survei ini sangat penting sebagai data pokok bagi seluruh stakeholder transportasi, baik untuk regulator maupun para operator.

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

"Sehingga mereka bisa mengetahui angka yang pasti sebagai patokan, untuk mengadakan sarana transportasi maupun jenis kapalnya," kata Agus di kantor Balitbang Perhubungan, Jakarta, Rabu 28 Desember 2016.

Agus menjelaskan, survei yang dilakukan litbang ini bertujuan agar pemerintah sebagai regulator bisa memiliki basis data sendiri, mengenai pergerakan jalur barang beserta volumenya secara pasti.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Dalam hal efisiensi program tol laut, pemerintah bisa mengetahui seluk-beluknya secara mendetail, agar upaya penyelesaian kendala di lapangan pun bisa segera diambil demi mengoptimalkan program tol laut tersebut.

"Karena logistik yang diangkut tol laut selama ini hanya terpaku pada komoditas (yang diangkut pihak) shipping. Ternyata setelah kami riset ke Papua, efek tol laut bisa dinaikkan lagi dengan kombinasi tol udara, supaya disparitas harga di puncak gunung pun tidak akan jauh berbeda," kata Agus.

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Menurut dia, yang pertama kali tereduksi itu komoditas di tepian dan pantai, sehingga ketika masuk ke gunung efisiensi tol laut ini tidak terjadi.

“Karena itulah kami akan menyambungkan dengan model-model lain seperti tol udara supaya bisa lebih efisien, dan sedapat mungkin menghubungkan sungai-sungai di sana agar bisa mendekati airport," ujarnya.

Diketahui, berdasarkan rekapitulasi hasil survei  ATTN Barang Tahun 2016, tercatat ada tiga kelompok matrik asal tujuan per komoditas, yakni:

1. Asal Tujuan Nasional Barang pada delapan regional (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).

2. Asal Tujuan Nasional Barang pada 34 provinsi.

3. Asal Tujuan Nasional Barang pada 515 kabupaten/kota, yang terdiri atas 416 kabupaten dan 99 kota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya