Kisah Sukses Elidawati, Berbisnis Hijab ke Pelosok Negeri

Elidawati Alioemar, pendiri brand Elzatta Hijab dan CEO Elcorps
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis fesyen muslim di Tanah Air semakin berkembang. Ini lantaran banyaknya para wanita Muslimah memahami pentingnya menutupi aurat, namun tetap ingin terlihat modis.

Hijab Pastel dan Pakaian Basic Masih Digandrungi Milenial

Berawal dari landasan keimanan yang diyakininya, pengusaha bernama Elidawati Alioemar dengan percaya diri mendirikan fesyen muslim yang diberi nama Elzatta. Bisnis fesyen muslimah, yang fokus pada hijab ini didirikan pada tahun 2012 dan awalnya berkembang dari empat toko yang tersebar di Jakarta, Surabaya dan Bandung.

Sebelum memiliki label sendiri, dia sudah berkecimpung di dunia fesyen hijab sejak 1989. Dan saat memutuskan berbisnis bidang fesyen, dia mengaku masih ragu lantaran dirinya kurang fashionable.

Tips Pilih Warna Hijab Agar Wajah Terlihat Cerah

Namun berkat temannya saat aktif sebagai remaja masjid, yang selalu mendorong untuk berbisnis, akhirnya dia serius dan menekuninya hingga berkembang sampai ke beberapa kota di Indonesia. Wanita dengan sapaan El ini mengaku tak mudah melebarkan bisnis fesyen pada waktu itu.

Tantangan terbesarnya adalah bagaimana membuat orang paham dan mengajak mereka untuk memakai busana muslim.

Potret Cantik Salmafina Sebelum Lepas Hijab

"Dahulu kesadaran orang untuk berbusana muslim belum seperti sekarang. Bisnis yang kami lakukan waktu itu dengan membawa busana muslim ke berbagai pengajian dan bazar," ujar Elidawati selaku CEO Elcorps kepada VIVA.co.id di kawasan Jakarta Selatan, Senin malam, 9 Januari 2017.

Wanita berusia 53 tahun ini awalnya menjual dan melakukan pendekatan dengan para ustazah dan ustaz. Itu dilakukan sejak tahun 1996 atau ketika berdirinya sebuah asosiasi berbasis fesyen, yakni Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Dia juga mencoba ikut membuat tren busana muslim setiap tahunnya. Bahkan, sejak tahun 1995, dia sudah rajin mengikuti pagelaran busana muslim.

Sayangnya, media massa pada zaman itu hanya memberitakan busana muslim pada saat bulan puasa. Karena itu, tiap sebulan menjelang Idul Fitri, dia kerap menggelar acara fashion show dengan menampilkan koleksi terbaru dan mengundang wartawan.

"Tamunya sendiri 70 persen sebagian besar adalah wartawan dan kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun, sehingga kami terbiasa bekerjasama dengan media massa," ucapnya.

Bisnis ini dilakukan, selain menyadarkan kaum muslimah untuk berhijab, juga bertujuan membuka lapangan pekerjaan bagi wanita berkerudung. Sebab, pada saat itu, banyak wanita berkerudung sulit mendapat pekerjaan.

Label fesyen yang membidik kelas menengah ini, kini telah memperluas ekspansinya hingga ke pelosok kampung. Terbukti Elzatta kini telah memiliki 180 toko, di antaranya tersebar di Lahat, Pare-Pare, Lubuklinggau, Muarabungo dan Padang Sidimpuan.

Adapun strategi yang dilakukan untuk mempercepat perluasan pasar, yakni mengasah pengalaman dan memperluas jaringan yang sudah dibangun sebelumnya.  "Tujuan yang ingin kami capai dari bisnis adalah rahmatan lil'alamin dan harus tetap bersinergi satu sama lain," ujar wanita lulusan Pendidikan Sejarah Universitas Padjajaran (Unpad) ini.

Sementara dalam waktu dekat, melalui Elcorps, dia akan menghadirkan Kawasan Bisnis Terpadu Muslim Lifestyle di Bandung. Pembangunan kawasan ini ditargetkan akan rampung pada Oktober 2017 mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya