Kata Bappenas Ini Penyebab Kemiskinan di Indonesia

ILustrasi/Kemiskinan di daerah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro mengakui, melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, belum dapat memberi kesejahteraan bagi sebagian masyarakat. 

Bappenas Bocorkan Asumsi Makro APBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,6 Persen

"Selalu jadi pertanyaan, kenapa sumber daya alam yang berlimpah, namun belum bisa menyejahterakan sebagian masyarakat kita. Tentunya, pertanyaan ini terus kita sampaikan kepada semua pihak, karena logikanya kalau kita punya SDA (Sumber Daya Alam) melimpah, maka negara itu sejahtera," ujar Bambang di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Jakarta, Rabu 11 Januari 2017.

Bambang mengibaratkan sebagai kutukan, karena Indonesia memiliki sumber daya alam berlimpah, namun masih ada ketidakstabilan ekonomi, kemiskinan, dan ketimpangan.

Indef Kritik Kebijakan Bansos: Anggaran Naik Terus, Kemiskinan Cuma Turun 2,3 Persen Sejak 2010

"Artinya, kalau kita hanya terpaku pada sumber daya alam yang dieksplorasi dan eksploitasi, mungkin ada waktu tertentu di mana negara-negara itu akan makmur. Namun, yang sering dilupakan kejadian yang menguntungkan itu hanya bersifat sementara," kata Bambang. 

Ia menekankan bahwa harga sumber daya alam, baik bahan tambang dan hasil perkebunan yang dapat memasok pendapatan negara, sifatnya fluktuatif.

Bappenas Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Aktif Dorong Kebijakan Sadar Risiko

Sehingga, salah satu misi pemerintah yang tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menangah Panjang (RPJMP), adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing termasuk menerapkan inovasi.

Hal itu, sambung Bambang, agar tidak terpaku pada eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam, tetapi juga tahu bagaimana mengelola sumber daya alam tersebut dengan didukung sumber daya manusia yang berkualitas. (asp)

Ilustrasi pendaftar Kartu Prakerja.

Kebutuhan Green Job 2030 Diproyeksikan Capai 4,4 Juta, Prakerja Siapkan Pelatihan Green Skills

Transisi ekonomi hijau di Indonesia menghadirkan kebutuhan baru di sektor tenaga kerja yang ramah lingkungan atau green job.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024