- Youtravel
VIVA.co.id – Otoritas Bandar Udara Wilayah IV menghentikan penerbangan maskapai asal Australia Tiger Air dari Bali menuju Australia karena tidak memenuhi aturan dari izin yang diberikan.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agoes Soebagio, menyatakan bahwa maskapai penerbangan asing yang beroperasi di Indonesia harus tetap mematuhi aturan penerbangan di Indonesia. Aturan tersebut baik yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan maupun yang terkait masalah bisnis.
“Semua maskapai asing harus mematuhi aturan tersebut. Dan sebaliknya, kami juga akan memberlakukan peraturan dan memberikan pelayanan aturan yang setara pada semua maskapai asing,” kata Agoes, Rabu 11 Januari 2017.
Hal ini, lanjut dia, selain untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan juga untuk menjamin kenyamanan penumpang pengguna maskapai asing di Indonesia.
Agoes menyatakan bahwa Dirjen Perhubungan Udara tidak akan segan memberikan sanksi penghentian operasional maskapai asing yang melanggar aturan penerbangan Indonesia.
Ia menjelaskan, dari pemeriksaan OBU Wilayah IV, pihak Tiger Airways Australia (TT) tidak mematuhi peraturan dalam izin penerbangan charter yang telah diberikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Tiger Airways Australia tidak memenuhi aturan dalam KM 25 tahun 2008 dan PM 66 tahun 2015 yang telah diubah menjadi PM 109 tahun 2016,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan maskapai penerbangan asal Australia, Tiger Airways, membatalkan sejumlah penerbangannya dari dan menuju Denpasar, Bali, demikian dilansir dari laman watoday, Rabu 11 Januari 2017.
Akibatnya, ratusan calon penumpang Tiger Airways yang akan kembali ke Perth, Australia, setelah liburan jadi telantar di Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
Tiger Airways mengatakan dibatalkannya sejumlah penerbangan akibat adanya keputusan dari Pemerintah Indonesia memberlakukan persyaratan administrasi baru pada penerbangan antara Bali dan Australia.
"Tiger Airways bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk memenuhi persyaratan yang baru dan kami berharap ini akan kembali berjalan normal," kata juru bicara mereka.
Tiger Airways menghadapi masalah serupa pada awal tahun 2015, di mana penerbangan dibatalkan setelah Indonesia gagal memberikan persetujuan peraturan untuk layanan di luar negeri.
