Jembatan Cisomang Masih Terus Bergeser

Perbaikan Jembatan Cisomang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Jembatan Cisomang yang menjadi penyangga jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi KM 100+700 beberapa waktu lalu, sempat heboh karena mengalami pergeseran lebih dari setengah meter, yaitu sekitar 55 sentimeter.

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

Alhasil, kini jembatan tersebut hanya bisa dilalui oleh golongan I Non Bus. Perbaikan pun tengah dilakukan oleh Jasa Marga di bawah koordinasi supervisi Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

VP Maintenance Jasa Marga, Reza Febriano berharap. tidak terjadi lagi geseran di jembatan yang menjadi akses utama lalu lintas Jakarta-Bandung itu. Ia mengungkapkan, dari pengukuran sehari-hari masih terjadi pergeseran kurang lebih tiga milimeter.

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

"Dari rata-rata pengukuran, yaitu dari 55 cm plus minus itu dari seminggu terakhir, memang menunjukkan pergerakan plus minus tiga mm. Karena, hasil mengukur itu begini, kalau kita ukur besok naik, besok, turun lagi," kata Reza di kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Kamis 12 Januari 2017. 

Dari hasil pengukuran yang berubah-ubah itu, ia mengatakan, ada kekeliruan pengukuran yang disebabkan lebih kepada faktor toleransi pembacaan alat hingga faktor cuaca.

Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar

"Bisa kita simpulkan pergerakan, karena faktor toleransi pembacaan alat, toleransi dari tukang ukur, atau faktor cuaca. Kalau pun ada pergerakan, masih pada batas toleransi," kata dia. 

Menurut Reza, berdasarkan batas toleransi yang ditetapkan, pergeseran yang masuk level berbahaya adalah lebih dari 70 cm. Ia mengimbau, agar pengguna jalan tetap berhati-hati memperhatikan rambu/petunjuk yang ada. Jika sudah bergeser 65 cm, pihaknya akan menghentikan lalu lintas.

"Ini sebetulnya enggak serem-serem amat. tetapi early warning sistem kita berjalan. Sebetulnya, (pergeseran) ini masih dalam batas toleransi, di mana batasnya pada 70 cm. Tetapi, kalau 65 cm, kita setop lalu lintas, dan kita terus lakukan monitoring 24 jam," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya