Tenaga Kerja China di Proyek Tol Hanya 500 Orang

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, isu soal serbuan tenaga kerja asing, sebaiknya jangan dibesar-besarkan. Sebab, di era pasar bebas, atau masyarakat ekonomi ASEAN saat ini, yang terpenting bagi para pekerja konstruksi di Tanah Air adalah harus mampu meningkatkan keahlian.

Gerindra: Prabowo-Gibran Tidak Anti Tenaga Kerja Asing

"Kita harus memperkuat diri. Boleh kok, tenaga kerja kita keluar. (Tenaga kerja Indonesia) di Filipina, Arab Saudi, Nigeria, yang dibawa Wijaya Karya, Waskita Karya, itu saja ada ratusan," kata Basuki di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis 12 Januari 2017.

Basuki menjelaskan, di bidang pekerjaan umum, tenaga konstruksi asing itu hanya ada di beberapa proyek tol, yang jelas-jelas bekerja sama dengan pemerintah China dalam hal pengerjaannya.

Ini Alasan Luhut Tunjuk Bule Awasi Proyek IKN

Bahkan, jumlah tenaga konstruksi asing terutama yang berasal dari China itu, diperkirakan hanya berada di bawah kisaran 500 orang.

"Saya kira kalau di PU, paling hanya di proyek tol yang ada pinjaman China-nya. Sekitar 1.000, atau 500 orang saja mungkin enggak ada," kata Basuki.

Jawaban Ganjar Diminta Usir TKA China: Kalau Diusir, Kamu Bisa Gantikan?

Dia menjelaskan, beberapa proyek tol yang memang memiliki tenaga kerja asing tersebut di antaranya adalah proyek tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), tol Manado-Bitung, hingga proyek pengerjaan sodetan Ciliwung-Cisadane.

"Di (proyek) sodetan Ciliwung-Cisadane ada 13 orang (tenaga konstruksi asing), dan di Tol Manado-Bitung hanya sekitar 10 orang. Jadi, sangat kecil sekali di PU itu (keberadaan tenaga kerja asing)," ujarnya. (asp)

Muhaimin Iskandar Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024

Prihatin Tambang Ilegal Marak, Cak Imin: Tambang yang Legal Saja Tak Bawa Kesejahteraan

Cak Imin mengaku prihatin dengan maraknya keberadaan tambang ilegal merujuk data yang dimilikinya. Kata dia, bisnis tambang dilakukan secara ugal-ugalan.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2024