Jokowi Kritik Kredit Perbankan Bukan untuk Usaha Besar Saja

Presiden Joko Widodo beri keterangan sewindu SBSN di Istana Negara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nadlir

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo prihatin bahwa program penyaluran kredit perbankan selama ini masih lebih banyak dinikmati pengusaha besar. Padahal, perbankan tidak perlu takut untuk memberikan kredit kepada rakyat, terutama pengusaha kecil dan menengah.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Pemberian kredit kepada mereka justru harus menjadi wujud kepedulian perbankan, terlebih banyak sektor yang bisa ditingkatkan oleh rakyat. Uneg-uneg itu disampaikan Jokowi kepada para pelaku industri jasa keuangan dalam pertemuan awal tahun 2017 hari ini di Istana Negara

"Jangan semangatnya kalau ngurus yang gede-gede. Saya senang yang gede juga berkembang, tapi saya lebih senang kalau yang kecil ini ikut berkembang," kata Jokowi, Jumat 13 Januari 2017.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Untuk jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diakui presiden sangat banyak. Tapi sayang, jumlah yang banyak itu tidak disertai dengan kemudahan mereka mendapatkan akses.

"Memang pusing mengurus kredit untuk rakyat. Jumlah UMKM tinggi sekali 57,9 juta. Angka besar. Yang bisa akses pada keuangan baik modal dan investasi masih sangat kecil," jelas Jokowi.

Topang Pertumbuhan Kredit, BNI Catat DPK Rp729,17 T pada 2021

Untuk itu, ia meminta agar ini diperhatikan. Memberi akses besar kepada rakyat kecil untuk mendapatkan kredit.

Selain itu, Presiden juga meminta agar pihak terkait tidak menunggu rakyat datang untuk meminjam kredit. Tetapi, bisa menjemput bola. Sebab, tidak semua rakyat tahu ada fasilitas kredit yang mereka butuhkan untuk usaha.

"Mau buka pintunya datang ke bank saja bingung karena tutup semua. Banyak yang masih seperti itu," katanya.

Untuk itu, Jokowi meminta agar pelaku industri jasa keuangan memperhatikan kondisi masyarakat yang sepenuhnya tidak paham dengan kredit. Apalagi untuk tahun depan, jumlah kredit ini akan ditambah.

"Saya minta saudara menkeu, KUR (Kredit Usaha Rakyat)  ini subsidi ditambah. 2018 tambah lagi. Tapi juga jangan diberikan pada sektor konsumtif. Berikan lebih banyak ke sektor produktif," kata Jokowi. 

Sektor produktif yang dimaksud seperti untuk petani agar membeli pupuk, benih bibit. "Jangan sampai mereka ambil kredit dari rentenir dengan bunga tinggi padahal diperbankan hanya sembilan persen. Karena mereka enggak tahu," jelas Jokowi. 

(ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya