KPPU Sebut Harga Cabai Naik, Petani Tetap Merugi

Petani cabai.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri

VIVA.co.id – Lebih sepekan harga cabai di Kota Makassar belum juga stabil. Harga tertinggi Rp100 ribu dan terendah Rp65 ribu per kilogram hanya terjadi sehari. Meski begitu, hasil penelitian Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Kota Makassar menyatakan petani cabai merugi pada musim panen ini.

Polisi Selidiki Perusahaan Terduga Mafia Cabai Rawit

Dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 14 Januari 2017, Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Makassar, Ramli Simanjuntak mengatakan, setelah tim KPPU turun ke Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Maros, hasilnya, petani terkesan terpaksa menjual cabai ke pemasok.

Ramli Simanjuntak menuturkan, tanaman cabai di Kabupaten Bantaeng tidak terpengaruh kondisi cuaca. Panen dan pasokannya normal. Harganya murah, untuk cabai merah segar Rp30 ribu hingga Rp34 ribu per kilogram. Cabai hijau Rp21 ribu per kilogram. 

Polisi Curiga Mafia Cabai Rawit Jatim Lebih dari 5 Orang

Harga cabai tersebut di tingkat petani jauh dari harga cabai di tingkat pedagang akhir yang ada di pasar tradisional Makassar, seperti pasar Pabbaengbaeng dan pasar Terong. Harga tersebut masih sedikit mahal dari harga cabai di tingkat petani yang ada di Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Harganya Rp40 ribu per kilogram.

Sementara itu, di Makassar, harga cabai saat ini masih pada kisaran Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram. Bahkan pada pekan pertama Januari lalu, pernah menembus harga Rp100 ribu per kilogram.

Cabai Impor Mulai Masuk Pasar, Diduga dari China

Pantauan di Kabupaten Bantaeng, kata Ramli, seharusnya petani panen cabai dua pekan ke depan. Tapi pedagang dan pengumpul membujuk petani agar segera menjualnya.

"Caranya menakut-nakuti, kalau tidak dijual sekarang harga akan anjlok dan tidak ada yang menampung," kata Ramli.

Jadi, cabai hijau yang biasanya dijual Rp15 ribu per kilogram, petani terpaksa melepasnya ke pedagang pengumpul dengan harga Rp21 ribu per kilogram asalkan segera dijual.

"Intinya benar adanya bahwa petani tidak menikmati kenaikan harga cabai ini. Malah rugi, karena misalnya, seharusnya bisa panen 1 ton, petani malah panen seperempat ton saja, lalu dijual," ujarnya.

Menurut Ramli Simanjuntak, memang sudah saatnya rantai pasokan cabai ini harus dipotong melalui lelang. Jadi, harga cabai tidak mahal sampai ke tangan konsumen dan petani yang langsung menikmati harga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya