Indonesia Semakin Tergantung Impor LPG

Filling Plant LPG Pertamina Balongan
Sumber :
  • Pertamina

VIVA.co.id – PT Pertamina akan menambah pasokan impor Liquefied Petroleum Gas pada tahun ini. Dari semula 65 persen dari total kebutuhan negeri pada 2016, akan ditingkatkan menjadi 70 persen di 2017. 

5 Aturan Baru Ini Mulai Berlaku di Indonesia pada Januari 2024

Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, Daniel Purba mengakui, Indonesia semakin bergantung kepada impor. Hal itu lantaran kebutuhan dalam negeri akan elpiji yang semakin meningkat. 

"Pada 2016, impor elpiji kita sekitar 65 persen dari kebutuhan dalam negeri. Kalau di 2017 itu jadi 70 persen, karena memang kita semakin tergantung dari impor untuk konsumsi elpiji di Indonesia," kata Daniel, dalam acara LPG Forum 2017, di Hotel Shang Ri La, Jakarta, Selasa 17 Januari 2017. 

Viral Mahasiswi di Banjarmasin Panggil Damkar Buat Pasang Tabung Gas

Pada 2016, kebutuhan elpiji di Tanah Air tercatat sebesar 6,57 juta ton, lebih dari separuhnya, yakni 4,37 juta ton adalah hasil impor luar negeri. Adapun, sumber impor mayoritas berasal dari negara-negara di timur tengah. 

"Sekarang ini hampir 90 persen lebih sumber elpiji yang ada di Asia Pasifik ini, termasuk yang kita beli itu dari Timur Tengah. Tapi, negara-negara yang mengimpor LPG tidak hanya Indonesia, juga China, Korea, Jepang, Taiwan. Jadi, mereka semua impor LPG," kata Daniel. 

Terima SK Pengangkatan, Mas Dhito Imbau Pegawai P3K Tak Gunakan Elpiji Subsidi

Untuk 2017, lanjut Daniel, dengan beroperasinya Panama kanal di Amerika Serikat, maka akan semakin banyak kapal yang menampung elpiji dari Amerika masuk ke kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Dengan adanya diversifikasi impor tersebut, ia yakin harga elpiji yang dibeli Indonesia dari luar negeri akan semakin kompetitif. 

"Kita sudah mengantisipasi ini semua, jadi mekanisme pengadaan kita yang sekitar satu bulan setengah. Sekarang kita akan lakukan lebih awal, untuk mengakomodir kargo-kargo yang masuk ke Asia Pasifik, kita harapkan harganya lebih menarik bisa berkompetisi dengan sumber pasokan sebelumnya (dari timur tengah)," tutur dia. 

Sementara itu, sisanya, yaitu 30 persen dari seluruh pasokan LPG di Indonesia akan dipasok dari kilang-kilang milik Pertamina dan Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) lainnya di dalam negeri. "Dari dalam negeri itu sumbernya dari pertamina sendiri, atau dari lapangan KKKS, dan yang cukup besar itu dari LNG Bontang," kata dia. (asp)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya