Keperkasaan Dolar AS Berlanjut, Ini yang Menekan Rupiah

Dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, terus mengalami pelemahan pada pekan ini. Tertekan sikap kehati-hatian investor menunggu kebijakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis mendatang. 

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dolar AS hari ini dibanderol rata-rata Rp13.381. Atau, melemah dari perdagangan kemarin, yang dibanderol Rp13.354. 

Analis Samuel Sekuritas Rangga Cipta meyakini, pelemahan rupiah hari ini masih bersifat sementara. 

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

"Hari ini, rupiah berpeluang tetap melemah, walaupun diperkirakan hanya sementara. Fokus beralih ke RDG BI yang akan disimpulkan Kamis," ujarnya di Jakarta, Selasa 17 Januari 2017.

Rangga menjelaskan, berlanjutnya pelemahan rupiah, karena imbas dari pelemahan kemarin yang disebabkan juga tertekan kekhawatiran pasar jelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump. 

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Walaupun, surplus dagang 16 Desember kemarin diumumkan naik," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, kurs lain di Negara berkembang juga melemah terhadap dolar diiringi pelemahan harga saham. Sementara itu, rupiah masih didukung penguatan pasar Surat Utang Negara (SUN) yang terus turun imbal hasilnya. (asp)

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024