Saham Bandara Kualanamu dan Sepinggan Ditawarkan ke AS

Gerbang Bandara Internasional Kualanamu.
Sumber :
  • http://autoages.blogspot.com

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan melepas sebagian saham minoritas bandara Kualanamu, Medan, dan Sepinggan, Balikpapan, untuk meningkatkan daya saing penerbangan Indonesia.

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Menhub memberikan tawaran itu kepada pihak Amerika Serikat, untuk dapat berinvestasi di dua bandara terbesar setelah bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dan Bandara Ngurah Rai, Bali. 

"Kita akan melepas sekian persen saham, pasti minoritas, dan investor itu akan memasukkan uang di dalam perusahaan. Dan itu, bentuknya split AP (Angkasa Pura) I atau AP II. Uang itu bisa digunakan untuk investasi, baik Kualanamu atau Balikpapan," kata Budi di kantornya usai membuka Aviation Working Group dengan AS di kantornya, Jakarta, Selasa 17 Januari 2017. 

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Menurut Menhub, pertimbangan tersebut telah didiskusikan bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia yakin, hal itu dapat meningkatkan daya saing di bidang penerbangan. 

"Dari diskusi kami dengan Kementerian BUMN, bahwa itu adalah bandara yang terbaik, setelah Bali dan Jakarta. Kita akan berkompetisi, dengan banyak pihak. Kalau punya bandara yang punya kemampuan safety security, service dengan keragaman aviasi industri di bandara itu akan meningkatkan competitiveness negara secara utuh," ujar dia.

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

Alih fungsi

Budi mengatakan, Bandara Kualanamu akan difungsikan untuk penumpang-penumpang hingga turis internasional mulai dari negara India, Singapura hingga Malaysia.

"Sedangkan Balikpapan, diharapkan dapat merespons penumpang, yang dari China, Jepang, Korea, dan sebagainya," kata dia. 

Budi yakin dengan dua line up Bandara tersebut akan mampu meningkatkan daya tarik industri Pariwisata dengan sarana transportasi yang lebih mumpuni.

“Jadi, selain mendapatkan uang untuk diinvestasikan, kompetensi naik, persepsi suatu kawasan di suatu negara itu naik. Apalagi kalau kita berkolaborasi dengan dunia Internasional dengan negara strata level tinggi," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya