Sentimen Global Reda, Rupiah Bisa Perkasa

Ilustrasi dana darurat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat kembali melanjutkan pergerakan positifnya seiring mulai redanya sentimen global, dan pelemahan dolar AS akibat komentar Trump. Dolar melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya setelah Trump mengkritik dolar AS terlalu kuat sehingga merusak daya saing AS.  

Rupiah Mulai Menguat ke Level Rp 16.172 per Dolar AS

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, pelantikan Trump diharapkan tidak terlalu ditanggapi negatif, karena jika  dolar AS kembali stabil, akan memberikan ruang bagi rupiah untuk dapat kembali melanjutkan penguatan. 

"Tetap cermati berbagai sentimen yang akan membuat laju rupiah kembali variatif," ujarnya di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

Rupiah Sentuh Rp 16.128 per Dolar AS, Airlangga: Sedikit Lebih Baik dari Malaysia dan China 

Reza memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran batas bawah atau support di level Rp13.385 dan batas atas atau resistance di level Rp13.330. Indeks dolar AS terhadap mata uang utama lainnya berada di level 100,31 pada perdagangan Asia hari ini.

Di sisi lain terdapat sentimen pendukung dengan rupiah dapat kembali menguat. Di antaranya, imbas rilis neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Loyo, Rupiah Dibuka Melemah Jelang Libur Lebaran Idul Fitri

Diikuti oleh penilaian estimasi Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan akan dapat tumbuh 5,3 persen, hingga kembali dinaikannya rating ekuitas Indonesia oleh JP Morgan memberikan sentimen positif pada laju rupiah. 

Sementara, meski pergerakan poundsterling cenderung melemah terhadap dolar AS seiring imbas kekhawatiran berlebihan terhadap pidato PM Inggris Theresia May terkait Brexit. 

"Namun pelemahan tersebut mulai berkurang karena pidato tersebut lebih mengedepankan kerja sama yang setara dengan Uni Eropa, sehingga tidak membuat poundsterling terlalu melemah terhadap dolar AS," tuturnya.

Termasuk mata uang yen yang masih menguat terhadap dolar AS.  “Kedua kondisi tersebut dapat dimanfaatkan rupiah untuk dapat menguat kembali. Laju rupiah pun selama perdagangan mampu berada dalam kisaran target support dan resistance kami," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya