Gerbang Tol Karang Tengah Dibongkar April 2017

Ilustrasi kemacetan di gerbang tol
Sumber :
  • Twitter @TMCPoldaMetro

VIVA.co.id – Gerbang tol Karang Tengah yang selama ini yang diduga menjadi biang kemacetan selama ini, pada April mendatang dipastikan akan dibongkar. 

Selain Jalan Nasional Berbayar, BPTJ Akan Atur Tarif Tol Perbatasan

Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Achmad Gani Ghazali Akman menjelaskan, selain mengurangi angka kemacetan, langkah ini dilakukan untuk integrasi jalan tol Jakarta, Merak dan Surabaya.

"Gerbang tol Karang Tengah April ini tetap akan dibongkar, tidak akan PHP (pemberi harapan palsu) lagi, pokoknya jadi dibongkar. Nanti akan ada dua sampai empat lajur tol. Kalau semua rencana integrasinya ini siap dilaksanakan," kata dia saat ditemui di Karawaci Kabupaten Tangerang, Kamis 19 Januari 2017.

Kepala BPJT Sebut Kenaikan Tarif Tol Tomang-Tangerang Sesuai Haknya

Dalam kesempatan yang sama,  Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandalasakti (MMS) Sunarto Sastrowiyoto mengatakan, secara teknis pembongkaran gerbang tol tersebut akan melibatkan banyak pihak. Termasuk salah satunya PT Jasa Marga. 

"Sebab, nanti akan banyak gerbang tol yang diaktifkan kembali atau berpindah ke akses keluar tol. Terutama untuk wilayah tol yang dikelola Jasamarga."

Masuk Bursa Calon Menhub, Kepala BPJT: Itu Urusan Bos 

Untuk PT MMS sendiri, setelah gerbang tol Karang Tengah ditutup, maka antara tol dari wilayah Karang Tengah ke Cikupa akan dikenakan satu tarif saja. Hal ini tentu saja akan disesuaikan dengan penyesuaian tarif tol.

"Tapi memang terlepas dari itu, memang akan ada rencana kenaikan tarif per dua tahun sekali. Mengenai berapa nominalnya, itu ketetapan dari pemerintah melalui BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol),"  kata  Sunarto.

Gerbang tol Cikupa akan ditambah empat gardu lagi. Sehingga, pengambilan tiket kendaraan dari arah Kebon Jeruk tujuan Merak, akan dilakukan di Cikupa. Kemudian pembayaran dilakukan di gerbang tol terakhir.

"Begitu sebaliknya, sistem ini akan lebih dimatangkan lagi dengan Jasa Marga," katanya. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya