VIVA.co.id – Bank Indonesia memperkirakan, perekonomian dunia membaik pada 2017. Kondisi itu akan didukung oleh ekonomi Amerika Serikat dan China, meskipun diliputi oleh sejumlah risiko yang perlu dicermati.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, menjelaskan, perbaikan ekonomi AS didorong oleh peningkatan konsumsi dan meningkatnya investasi non residensial.
"Selain itu, tingkat pengangguran AS berada pada level rendah dengan inflasi yang mengarah ke target jangka panjangnya," ujar Tirta di gedung BI Jakarta, Kamis, 19 Januari 2017.
Sementara itu, dia melanjutkan, perekonomian China mengalami pertumbuhan yang membaik, tercermin pada peningkatan penjualan eceran dan investasi swasta.
Di samping itu, di pasar komoditas, harga minyak dunia diperkirakan dalam tren meningkat. Demikian pula, harga komoditas ekspor Indonesia membaik, ditopang oleh kenaikan harga batu bara dan beberapa jenis logam khususnya tembaga dan timah.
"Ke depan, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai, antara lain berasal dari dampak kebijakan fiskal dan perdagangan internasional AS, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang berpotensi meningkatkan cost of borrowing, proses penyesuaian ekonomi dan keuangan China, serta berbagai risiko geopolitik," tuturnya. (art)