Rupiah Terus Melemah Jelang Pelantikan Trump

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Jelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada Sabtu dini hari WIB, pergerakan sejumlah nilai tukar mata uang akan terpengaruh pergerakan dolar AS. Hal itu juga akan berimbas pada berlanjutnya pelemahan rupiah. 

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengungkapkan ada beberapa faktor lain yang menghantui nilai rupiah. Yaitu pidato Presiden European Central Bank (ECB) terkait ekonomi Zona Euro dalam waktu dekat, serta kemungkinan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang akan dinaikkan tahun ini.  

"Tetap cermati berbagai sentimen yang akan memengaruhi perubahan pada laju rupiah. Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.405 hingga Rp13.330," ujarnya di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.

Bank Indonesia Proyeksi Dolar AS Bakal Anjlok di Semester II-2024

Pelemahan rupiah harus diwaspadai, mengingat respons pasar akan tetapnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 4,75 persen, kurang kuat membuat laju rupiah dapat bertahan di zona hijau. 

"Kami menilai sikap pelaku pasar yang cenderung dingin terhadap rilis data (BI) tersebut dikarenakan telah diantisipasi lebih dulu," tuturnya.

Rupiah Menguat Pagi Ini, tapi Berpotensi Balik Melemah

Seperti diketahui, pada perdagangan kemarin laju rupiah cenderung mengalami pembalikan arah melemah. Belum lagi, imbas pidato Gubernur The Fed Janet Yellen sebelumnya menghembuskan sentimen negatif terhadap sejumlah mata uang di kawasan.  

"Laju rupiah pun, tentunya, terimbas negatif dengan terapresiasinya laju dolar AS," ujarnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah hari ini diperdagangkan melemah di level Rp13.382 per dolar AS, melemah dari perdagangan kemari yang dibanderol Rp13.376 per dolar AS. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya