OPEC Mulai Kurangi Produksi Minyak, Harga Merayap Naik

Sebuah bendera dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC)
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Kesepakatan antara organisasi negara pengeskpor minyak (OPEC) dan non-OPEC, yang akan memangkas produksi minyak mulai tahun ini telah dipenuhi. Dampaknya harga minyak mulai bergerak naik.  

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

"Kesepakatan itu adalah sukses semua negara," kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak, dilansir dari laman Reuters, Senin 23 Januari 2017. 

Rusia berjanji bakal bisa memenuhi target tersebut yaitu penurunan 300 ribu barel per hari pada April atau Mei nanti.

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

Negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan tersebut  akan mengurangi produksi mereka sebesar 1,7 juta barel per hari pada akhir bulan, demikian mengutip kantor berita Interfax.

Sebelas dari 13 anggota OPEC bersama dengan 11 negara-negara non-OPEC telah sepakat untuk melakukan pemotongan produksi minyak pada tahun ini. Namun anggota OPEC Nigeria dan Libya diberi pengecualian.

Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

"Arab Saudi telah mengambil inisiatif dan negara-negara lain mengambil bagian dalam tindakan yang sangat signifikan," kata Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih kepada wartawan. 

Harga minyak Brent LCOc1 yang jatuh ke US$27,10 per barel tahun lalu saat ini telah mencapai US$50 per barel, di mana OPEC sepakat pada 10 Desember lalu akan menurunkan produksi diparuh pertama 2017. 

Pengurangan produksi bertujuan untuk mengurangi kelebihan stok minyak dunia yang dianggap telah membebani harga minyak selama lebih dari dua tahun.

Arab Saudi memproduksi kurang dari 10 juta barel per hari. Sementara Rusia telah memangkas produksi minyaknya sekitar 100 ribu barel per hari.

 "Ini tanda-tanda yang menggembirakan bahwa kita semua pada jalur yang benar," tutur Menteri Perminyakan Kuwait Essam Al-Marzouk. 

Pembentukan komite

Sementara itu pada Minggu waktu setempat, telah disepakati akan dibentuk komite teknis bersama atau technical joint committee(JTC). Komite terdiri dari perwakilan masing-masing dari lima anggota komite monitoring dan presiden OPEC, yang saat ini dipegang oleh Arab Saudi.

Dalam rilisnya, OPEC mengatakan, JTC akan bekerja sama dengan Sekretariat OPEC dalam menyusun data produksi yang akan disampaikan kepada komite pemantauan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya