IHSG Ditutup Melemah Tertekan Aksi Masa FPI?

IHSG
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan hari ini ditutup terkoreksi tipis, yaitu turun tiga poin, atau 0,06 persen ke level 5.250. IHSG pada perdagangan hari ini, bergerak di antara 5.228-5.265. Aksi masa yang terjadi saat ini, terkait pemeriksaan Imam Besar Front Pembela Islam, atau FPI, Rizieq Sihab di Polda Metro Jaya, dinilai tidak memengaruhi pasar modal Indonesia.  

Cenderung Fluktuatif, IHSG Berpotensi Menguji Level 5.000

Menurut Kepala Riset Ekonomi ASEAN Standard Chartered Edward Lee, selama aksi massa tersebut tidak menimbulkan anarkis dan berjalan kondusif, investor akan tetap berinvestasi di Indonesia, karena tidak mengganggu keamanan.

"Jadi, saya melihat dampaknya belum begitu signifikan, yang sampai memicu investor asing tidak masuk," ujarnya di di Jakarta, Senin 23 Januari 2017.

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar Bursa dan IHSG Naik

Edward melihat, dalam kacamata investor asing untuk menanam modal mereka di Indonesia, atau negara berkembang cenderung melihat perekonomian secara fundamental dan imbal hasil yang diberikan.

"Investor asing itu masih melihat bunga berapa (imbal hasil), jadi menurut saya masih terbatas (aksi demo ini)," tuturnya.

Disokong Sektor Tambang, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Dalam kesempatan lainnya, Analis ReLiance Securities Lanjar Nafi mengatakan, minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat pasar modal Indonesia cenderung kurang bergairah.

"Secara teknikal, IHSG terlihat terkonsolidasi. Investor akan tertuju pada data PDB (produk domestik bruto) di Amerika Serikat, guna memproyeksi kelayakan menghadapi peningkatan lanjutan biaya pinjaman di AS. Sentimen dari dalam negeri untuk pekan depan, hanya akan ada data penjualan mobil, penaman modal asing dan uang beredar," tambahnya.

Sebanyak 115 saham naik, 181 saham turun, 111 saham tidak bergerak, dan 166 saham tidak terjadi transaksi. Investor bertransaksi Rp5,07 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp4,19 triliun, negosiasi Rp875 miliar, dan tunai Rp2 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp120,09 miliar.
 
Lima dari total 10 indeks sektoral melemah, dipimpin sektor properti yang turun 1,02 persen dan industri dasar yang turun 0,41 persen.

Sementara itu, di Asia, mayoritas indeks saham menguat. Indeks Kospi di Korsel menguat 0,02 persen, dan Hang Seng di Hong Kong terapresiasi 0,06 persen, sedangkan Nikkei 225 di Jepang turun 1,11 persen.
 
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru melemah, sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,81 persen, DAX di Jerman melemah 0,56 persen, dan CAC di Prancis terkoreksi 0,7 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya