Sikap Proteksionis Trump Bebani Bursa Wall Street

Para pialang di Bursa Saham New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham melemah pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa dinihari WIB, sikap proteksionis Presiden AS Donald Trump terhadap perdagangan menjadi pemicunya. 

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

Dilansir dari laman Reuters, Selasa 24 Januari 2017, indeks Dow Jones Industrial Average DJI turun 27,4 poin atau 0,14 persen ke 19.799,85, S & P 500 kehilangan 6,11 poin atau 0,27 persen menjadi 2.265,2 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 2,39 poin atau 0,04 persen menjadi 5.552,94.

Pasca dilantik sebagai presiden, Trump langsung menandatangani keluarnya AS  dari 12 negara yang tergabung dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

Trump juga telah bersumpah untuk menegosiasikan kembali perjanjian Perjanjian Perdagangan Bebas (NAFTA) Amerika Utara dengan para pemimpin dari Kanada dan Meksiko.

"Investor benar-benar mencoba untuk mengukur apa potensi dampak dari pendekatan Trump untuk perdagangan, ekonomi, pajak dan regulasi seperti yang," kata Peter Kenny, Ahli Strategi Pasar Global Markets Advisory Group, di New York.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

Sebelumnya pada hari itu, Trump bertemu dengan sejumlah produsen terkemuka Amerika di Gedung Putih dan mengatakan ia akan memangkas peraturan dan memotong pajak perusahaan untuk meningkatkan perekonomian. 

Trump juga berencana untuk bertemu dengan para pemimpin perusahaan konstruksi dan eksekutif otomotif.

Dolar menyentuh level terendah dalam tujuh minggu terhadap sejumlah mata uang utama. Saham energi .SPNY, turun 1,1 persen, berkinerja terburuk dari 11 besar sektor di indeks S & P, karena harga minyak menurun

Qualcomm (QCOM.O) anjlok 12,7 persen menjadi US$54,88 setelah Apple (AAPL.O) mengajukan gugatan US$1 miliar terhadap pemasok chip tersebut pada  Jumat. 

Sekitar 6,5 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, sama dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya