Dolar AS Menguat, Rupiah Kembali Tertekan

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan akan bergerak mendatar seiring beradunya volume jual beli. Meskipun dolar Paman Sam menguat namun rupiah mencoba mempertahankan tren kenaikannya.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Analis Pasar Modal PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menjelaskan, kembali menguatnya dolar seiring dengan rasa optimisme kinerja emiten dan prospek ekonomi AS. Hal tersebut berimbas pada sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah yang kembali mengalami pelemahan.

"Kondisi ini paling tidak sudah kami ingatkan sebelumnya di mana waspada akan adanya potensi pembalikan arah jika skenario penguatan kami tidak terwujud," kata Reza di Jakarta, Senin, 30 Januari 2017.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Reza mengatakan, gebrakan yang dilakukan Presiden AS, Donald Trump, memberikan efek positif pada terapresiasinya dolar AS meski awalnya banyak yang menyangsikan langkah Trump tersebut akan mengganggu perekonomian AS.

"Terutama kebijakan proteksionismenya. Rupiah yang minim sentimen pun akhirnya tumbang meski pelemahannya masih terbatas," tuturnya.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Pihaknya memperkirakan, rupiah akan bergerak dengan kisaran batas bawah atau support di level Rp13.368 dan batas atas atau resistance Rp13.318 per dolar AS.

"Tetap cermati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju rupiah. Terutama jika laju rupiah lebih memilih untuk melanjutkan pelemahannya," ujarnya. (one)

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024