Kebijakan Imigrasi Trump Picu Kejatuhan Bursa Saham AS

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks saham utama di bursa Amerika Serikat ditutup melemah tajam pada awal pembukaan pekan ini, setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengambil kebijakan terhadap imigrasi dan mengirimkan kegelisahan ke pasar modal.

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Dilansir dari laman CNBC, pada Selasa 31 Januari 2017, indeks Dow Jones Industrial Average turun sekitar 120 poin setelah meluncur lebih dari 223,39 poin, di bawah level 20.000. Saham Goldman Sachs memberikan kontribusi kerugian terbesar. 

Kemudian, indeks S&P 500 tercatat turun 0,6 persen, dengan saham-saham energi mengalami penurunan 1,7 persen. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq di bawah performa, sehingga jatuh 0,8 persen.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Sebelumnya, pada Jumat malam 27 Januari 2017, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang secara sementara melarang masuk ke AS warga negara Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman.

Langkah Trump tersebut diakuinya adalah untuk menjaga teroris dan Islam Radikal masuk Amerika Serikat. Siapa pun warga yang berasal dari tujuh negara tersebut akan menjalani pemeriksaan secara ekstrem.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Kepala Riset Ekuitas dari Pioneer Investments, Craig Sterling, mengatakan, melemahnya pasar bisa disebabkan oleh sisi yang tidak diinginkan pebisnis terhadap seluruh kebijakan dan administrasi yang dilakukan Trump.

Dengan kebijakan itu, pasar juga khawatir akan memicu kemarahan ribuan orang yang akan turun ke jalanan di seluruh penjuru AS untuk melakukan protes. Selain itu, para pemimpin bisnis mengecam kebijakan tersebut.

Hingga akhir perdagangan Senin, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 122,65 poin atau 0,61 persen ke level 19.971,13, dengan saham Caterpillar mengalami kerugian terbesar dan Wal-Mart mencatatkan keuntungan teratas.

Lalu, indeks S&P 500 terkoreksi 13,79 poin atau 0,6 persen menjadi 2.280,90, dengan sembilan saham energi terkemuka mencatatkan pelemahan dan saham sektor konsumen menguat. Sementara itu, indeks komposit Nasdaq melemah 47,07 poin atau 0,83 persen, ditutup di posisi 5.613,71.

Volume perdagangan mencapai 873,1 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,58 miliar unit saham. Indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 11,9.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya