Waspada, Rupiah Berpotensi Melemah Lagi Kamis Ini

Mata uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan kembali berpotensi melemah hari ini meskipun pada perdagangan kemarin sempat berhasil ditutup menguat tipis.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Namun demikian, tetap kami harapkan agar pelemahan tersebut dapat lebih terbatas agar tidak membentuk tren pelemahan lebih dalam," kata analis dari Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis 2 Februari 2017.

Reza menjelaskan, laju rupiah dapat kembali mengalami pelemahan setelah mata uang dolar Paman Sam kembali menggeliat. 

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

"Pelaku pasar memanfaatkan pelemahan laju dolar AS sebelumnya sembari mencermati imbas dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan Presiden Trump," tuturnya.

Reza menuturkan, jika penutupan kemarin laju dolar menguat, lantaran setelah Presiden Trump mengeluarkan pernyataan bahwa Jepang dan Tiongkok telah mengambil kesempatan menguasai ekonomi dengan melakukan devaluasi mata uangnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Tidak hanya itu, lanjutnya, pelaku pasar juga mencermati pergerakan harga minyak mentah dunia seiring penantian progres dari pengurangan produksi sebagian besar negara penghasil minyak mentah.

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.390 hingga Rp13.340 per dolar AS," ujar Reza. (ren)

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024