- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA.co.id – Pemerintah terus berupaya menggenjot pengembangan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, guna mendukung berbagai aspek pembangunan nasional.
Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Wismana Adi Suryabrata mengatakan, pihaknya masih akan berfokus pada upaya-upaya pengembangan wilayah, guna memfasilitasi program-program nasional.
"Yakni program-program dalam konteks pengembangan wilayah, misalnya seperti di sektor pariwisata. Dimana dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), itu kan yang utamanya ada tiga, Danau Toba, Mandalika dan Borobudur," kata Wismana di kantor Bappenas, Jakarta, Kamis 2 Februari 2017.
Selain menggenjot pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata, Wismana juga mengaku bahwa pihaknya juga punya perhatian pada pengembangan infrastruktur di sektor industri.
"Seperti di Sei Mangkei (Sumatera Utara), Morowali (Sulawesi Tengah), dan lain sebagainya. Karena untuk menuju kawasan itu semua butuh akses sarana dan prasarananya, baik jalannya, jalan tolnya, dermaganya, maupun pelabuhannya," ujarnya.
Selain perencanaan pengembangan berbasis sektoral, seperti misalnya pariwisata dan industri, Wismana juga menekankan jika pihaknya sedang berupaya mengurangi tingginya kesenjangan pembangunan infrastruktur, yang selama ini terjadi antara wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
Tentu saja. Nanti kita akan lihat. Itu kan pembangunan 14 sektor industri, kebanyakan berada di luar jawa, terutama di kawasan Indonesia Timur. Dan itulah konsep yang sama dengan konsep tol laut itu," ujarnya menambahkan.
Tujuannya, tidak lain adalah untuk menyeimbangkan arus barang. "Dan ketika dibangun, itu namanya kan ada interland yang dikembangkan, nanti ada intermoda-nya kan. Karena dari pelabuhan harus ada aksesnya, apakah itu jalan tol, jalan biasa atau bahkan kereta api." (mus)