Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Diprediksi Melambat

Para pekerja sibuk di suatu lokasi proyek infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik melaporkan, realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2016, mencapai 4,94 persen secara year on year. Dengan demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu mencapai 5,02 persen, atau lebih tinggi dibandingkan 2015, yang hanya 4,88 persen.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartari memprediksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini akan mengalami pelambatan menjadi 4,9 persen. Hal ini, disebabkan percepatan laju inflasi dari komponen harga ditentukan pemerintah, atau administered prices akan menekan kemampuan konsumsi masyarakat.

"Komponen administered prices tekan konsumsi, sehingga pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 diprediksi 4,9 persen," kata Enny di Jakarta, Senin, 6 Februari 2017

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Menurut dia, kebijakan menaikkan harga secara serentak oleh pemerintah justru akan menekan laju konsumsi rumah tangga yang merupakan komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Seharusnya, kenaikan harga untuk administered prices tidak dilakukan serentak. Akhirnya, saat ini kenaikan harga merembet ke barang-barang lain," tuturnya.

Tolak Tarif Listrik Naik di 2022, Bambang Haryo: Termahal Sedunia

Enny menuturkan, untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, seharusnya pemerintah tidak membuat kebijakan yang memicu kenaikan harga barang. 

"Pada Januari tahun ini saja, serentak menaikkan biaya STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), tarif tenaga listrik, dan bahan bakar minyak," ujarnya.

Padahal, kata Enny, sejak kuartal IV-2016 pemerintah dianggap gagal mengendalikan harga pangan yang memicu kenaikan inflasi dari komponen harga pangan bergejolak (volatile foods). 

"Tanpa adanya pengendalian pangan dan kenaikan serentak di administered price, maka dipastikan akan menekan konsumsi rumah tangga," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya