Ekonomi RI Terbaik Ketiga Dunia, Momentum Naikkan Daya Beli

profil tokoh Aviliani
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,02 persen pada 2016, menjadi yang terbaik ketiga di dunia, sehingga momentum ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan daya beli rumah tangga terhadap produk dalam negeri, atau demand side

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Kalau dilihat 2016, world sale mengalami penurunan. Kalau perdagangan turun, berarti daya beli masyarakat semakin rendah. Jadi, pada 2017, yang perlu kita pikirkan itu demand side. Bagaimana cara mengatasi demand side," ujar Ekonom Aviliani di Kementerian Perindustrian Jakarta pada Selasa 7 Februari 2017.

Menurutnya, cara untuk meningkatkan demand side, meliputi peningkatan program pengadaan industri padat karya, yang dapat mengerek pemerataan pendapatan rumah tangga masyarakat Indonesia. Kemudian, peningkatan kualitas hidup petani yang tingkat kemiskinannya cenderung tinggi. 

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Pertanian yang banyak orang miskinnya, ditingkatkan daya belinya dengan cara mengkoordinir antara petani dengan sistem inti plasma dan pemanfaatan kredit usaha rakyat untuk petani," ucapnya. 

Ia mengatakan, momentum untuk meningkatkan demand side juga akan baik bila sejalan dengan peningkatan harga komoditas dunia, seperti minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2022 Dapat Tercapai Jika...

"Sekarang kan, harga komoditas lagi naik, jadi daya beli akan lebih bagus. Jadi, dengan begitu, pertumbuhan ekonomi 5,1 persen (target tahun ini) akan memiliki daya konsumsi lebih baik," tuturnya. (asp)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022