Gempa di Tasikmalaya

Pemerintah Segera Bangun Sekolah Darurat

VIVAnews - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan untuk menggantikan ruang belajar yang hancur akibat gempa, maka dalam waktu dekat akan segera dibangun sekolah darurat berupa bangunan dari tenda besar.

Sekolah darurat itu bersifat sementara, hingga menunggu bangunan usai direhabilitasi. Pihaknya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat menindaklanjuti hal tersebut.

Sementara dalam waktu dekat segera dibangun kelas dan sekolah darurat. Hal itu perlu dilakukan guna memperlancar kegiatan belajar mengajar. Kalau menunggu kegiatan perbaikan jelas memakan waktu minimal 3 bulan.

"Jangan sampai kegiatan siswa terhambat apalagi tertinggal dalam mendapatkan pelajaran. Maka sekolah darurat merupakan opsi yang tepat saat ini. Pemprop melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk mendata segala kebutuhan dan kemungkinan jenis bantuan," kata Heryawan.

Lebih lanjut Heryawan menyatakan, Pemprop Jabar akan berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota/Kabupaten guna melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan kegiatan belajar mengajar.

"Namun pihaknya mengimbau agar bersabar karena proses ini pasti butuh waktu. Komitmen bantuan yang akan turun sudah pasti ada untuk rehabilitasi sekolah dan ruang kelas. Dan kepada semua pihak yang ingin membantu untuk segera berkoordinasi dengan Satkorlak Jawa Barat," tutur Heryawan.

Berdasarkan data Satkorlak Penanggulangan Bencana Propinsi Jawa Barat,  tercatat jumlah bangunan sekolah yang rusak di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat mencapai 966 buah.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Tentunya klasifikasi dan jenis kerusakan akan terus diverifikasi oleh tim dari Dinas Pendidikan bersama pihak terkait. Sehingga dengan data itu mempermudah rekapitulasi nilai dan jenis bantuan yang akan diberikan.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024