Pemerintah Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh 5,4 Persen Tahun Ini

Menko Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, dan Gubernur BI Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G Asmara

VIVA.co.id – Pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 sebesar 5,1 persen. Namun, rangkaian kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah tahun ini, diyakini mampu memberikan dampak lebih terhadap laju perekonomian nasional.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mampu berada di atas target, yakni di rentang 5,2-5,4 persen. 

"Pertumbuhan ekonomi bisa diatas 5,1 persen. Didukung oleh beberapa kebijakan akan bisa bisa menghasilkan antara 5,2-5,4 persen," kata Darmin, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Menurutnya, angka pertumbuhan tersebut bisa tercapai, apabila pemerintah mengeksekusi beberapa kebijakan, ditambah dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan realisasi investasi. Salah satunya, dari paket kebijakan pemerataan yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo.

Misalnya, seperti pengembangan pendidikan vokasional, sampai dengan reformasi agraria. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memandang, kombinasi kebijakan pemerintah, ditambah dengan geliat pembangunan infrastruktur, tentu akan memberikan dorongan terhadap perekonomian.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Ini bisa menaikkan pertumbuhan, karena kita tidak hanya sekedar kebijakan perlakuan yang sama, tetapi ada modalnya juga yang didapatkan oleh masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui, sektor investasi masih menjadi fokus utama pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan tahun ini. Namun, investor akan tetap memiliki pertimbangan, negara mana yang menjadi destinasi dana yang akan mereka tempatkan.

Hal itu, kata bendahara negara, menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Bagaimana meyakinkan, agar Indonesia menjadi destinasi menarik para investor menempatkan dananya. Baik itu dari sisi keuntungan yang dapat diperoleh, maupun dari sisi kepastian hukum yang berlaku.

"Kinerja ekonomi Indonesia harus terus dijaga, karena itu menciptakan kepercayaan di pasar," ujar Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

Sejumlah lembaga keuangan, kata Ani, telah menatap tahun ini dengan penuh optimisme tinggi. Maka dari itu, mantan direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap, hal itu menjadi sinyal positif, untuk meningkatkan ekonomi nasional melalui sektor investasi, baik itu investor domestik maupun asing.

"Kami berharap, mereka memberi kontribusi lebih banyak. BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan non BUMN tahun ini akan fokus mengembangkan capital untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah juga akan kami jaga," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya