Menkeu Nilai Ekonomi RI Kuat di Tengah Gejolak Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :

VIVA.co.id – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan, di tengah ketidakpastian perekonomian global, daya tahan ekonomi Indonesia relatif jauh lebih stabil. Terutama, bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

“Bisa dilihat, pertumbuhan ekonomi dalam sepuluh tahun terakhir rata-rata 5,6 persen. Kita hanya di bawah China dan India,” kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

Di tengah kondisi perekonomian global yang menghantui, sejumlah indikator perekonomian nasional masih bergerak optimal. Seperti dari tingkat konsumsi masyarakat yang diklaim masih terjaga, sampai dengan realisasi investasi yang menunjukkan perbaikan.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Selain itu, perkembangan indeks harga konsumen, atau inflasi tahun lalu yang tercatat sebesar 3,02 persen, merupakan capaian terbaik dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, Indonesia termasuk terbaik.

Mantan direktur Pelaksana Bank Dunia itu memandang, meskipun Indonesia terkena imbas dari jatuhnya harga komoditas, namun pada kenyatannya, pemerintah berhasil mengeluarkan Indonesia dari ketidakpastian perekonomian global.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

“Cukup mengesankan kalau dilihat, bahwa pertumbuhan Indonesia bisa bertahan meskipun pertumbuhan ekspornya negatif. Ini mencerminkan daya tahan Indonesia,” katanya.

Pemerintah, ditegaskan Ani, akan berupaya semaksimal mungkin menjaga perekonomian nasional sebagai salah satu cara untuk mengundang investor menanamkan modalnya di dalam negeri. Sehingga, hal itu bisa mendongkrak perekonomian.

“Indonesia adalah tempat untuk berusaha, tujuan berinvestasi, potensi returnya juga prospektif,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan menteri keuangan, Muhammad Chatib Basri menilai, realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu yang mencapai 5,02 persen, bukanlah capaian buruk. Terutama, jika dibandingkan negara lain.

“Ekonomi Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan negara lainnya. Ekonomi kita tidak terlalu buruk dibandingkan negara penghasil sumber daya alam lainnya," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya