Indef Nilai Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Berkualitas

Pertumbuhan Ekonomi 2016 kurang berkualitas.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Institute for Development of Economics and Finance, atau Indef menyayangkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 lalu, yang sebesar 5,02 persen tidak disumbang besar oleh sektor tradable. Bahkan, sektor tradable seperti industri manufaktur pada 2016 lalu, justru alami pelambatan. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Tradable goods adalah barang yang telah biasa diperdagangkan di pasar luar negeri atau telah biasa di ekspor dan di impor.

Sedangkan sektor tradable itu sendiri adalah sektor yang banyak menyerap banyak lapangan kerja, sehingga bisa menciptakan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan, Indef mencatat laju pertumbuhan sektor tradable seperti industri pengolahan pada 2016, justru turun menjadi 4,29 persen, sedangkan pada 2015 sebesar 4,33 persen.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Pertumbuhan ekonomi tidak kunjung berkualitas, sisi produksi semakin lemah. Hal ini ditunjukkan oleh anjloknya pertumbuhan sektor tradable," kata pengamat ekonomi Indef, Ahmad Heri Firdaus di kantornya, Jakarta pada Kamis 9 Februari 2017.

Menurut dia, untuk pertumbuhan ekonomi 2016 lalu, sektor-sektor yang masih menopang antara lain sektor non produksi, di mana masih terjadi peningkatan pertumbuhan, seperti di sub sektor jasa keuangan dan asuransi, yang naik dari 8,59 persen di 2015, menjadi 8,90 persen di 2016. 

Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2022 Dapat Tercapai Jika...

Sementara itu, penurunan laju pertumbuhan sektor produksi diperkirakan menjadi indikator adanya deindustrialisasi dini. "Deindustrialisasi itu terlalu dini, karena belum mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk proses penciptaan nilai tambah (industri) dan perluasan lapangan kerja yang optimal," ucapnya. 

Sedangkan pertumbuhan produksi industri pengolahan menunjukkan dari 2015 ke 2016, mengalami penurunan cukup besar, yaitu dari 4,76 persen menjadi 4,0 persen. Sedangkan dari 2014 ke 2015, pertumbuhan tercatat konstan sebesar 4,76 persen. (asp)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022