- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id – Jelang pemilihan kepala daerah serentak, indeks harga saham gabungan ditutup terkoreksi di tengah pelemahan indeks global saham hari ini. Bursa Efek Indonesia mencatat indeks turun 28 poin (0,53 persen) ke level 5.380 setelah bergerak di antara 5.370-5.409.
Sementara itu, di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi tipis enam poin (0,05 persen) ke posisi Rp13.330 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.305-13.335 per dolar AS.
Analis melihat pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini cenderung bergerak lambat. Disinyalir, kondisi ini dikarenakan investor pasar modal menahan diri menjelang pemilihan kepala daerah serentak, yang akan dilakukan pada esok hari.
Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu, mengatakan, pelaku pasar saat ini tengah menyoroti hasil pilkada yang akan berlangsung esok hari, Rabu, 15 Februari 2017. Sebab, hasil pilkada ini menjadi acuan pelaku hingga pemilihan umum presiden 2019.
"Kalau misalnya mayoritas perolehan pilkada tahun ini didominasi oleh partai pengusung, dan partai pendukung itu memiliki potensi untuk pilpres nanti. Jadi investor bisa memperkirakan," ujarnya di Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017.
Sebanyak 124 saham naik, 204 saham turun, 98 saham tidak bergerak, dan 151 saham tidak terjadi transaksi.
Hari ini, investor bertransaksi Rp7,91 triliun, terdiri atas transaksi reguler Rp6,57 triliun, negosiasi Rp1,33 triliun, dan tunai Rp6 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih Rp173,46 miliar.
Seluruh total 10 indeks sektoral melemah, dipimpin sektor industri dasar yang turun 1,27 persen dan perdagangan melemah 0,93 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,13 persen, Kospi di Korea Selatan melemah 0,2 persen, dan Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,03 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,12 persen dan DAX di Jerman melemah 0,03 persen, sedangkan CAC di Prancis terapresiasi 0,05 persen. (art)
