Hasil Investasi Naik 2.146%, Topang Pendapatan Asuransi Jiwa

Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa kuartal IV 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau AAJ mencatat, sepanjang 2016, industri asuransi jiwa membukukan kenaikan hasil investasi sebesar 2.145,5 persen secara year on year. Ini mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar 57,4 persen menjadi Rp208,92 triliun.

OJK Cabut Izin Usaha Asuransi WanaArtha Life

"Porsi investasi di deposito mulai bergeser ke reksadana dan saham. Semakin baiknya pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turut memengaruhi hasil investasi industri asuransi jiwa terkait pasar modal," kata Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2017.

Menurut dia, per akhir 2016 nilai hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp33,94 triliun atau bertumbuh 2.145,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2015. 

OJK: Pertumbuhan Industri Asuransi 2023 Perlu Didukung Relaksasi

"Kondisi ini juga sedikit banyak memberikan gambaran akan semakin membaiknya iklim investasi," tuturnya.

Hendrisman menyebutkan, pada 2016 jumlah investasi asuransi jiwa sebesar Rp395,96 triliun atau tumbuh 25,9 persen. Sementara total aset sebesar Rp435,53 triliun atau tumbuh 20,9 persen.

Industri Asuransi Optimistis Resesi Global 2023 Bakal Ciptakan Peluang Jangka Panjang

Hendrisman merincikan, porsi investasi terbesar ada pada instrumen reksadana yang mencapai Rp126,3 triliun, selanjutnya diikuti oleh saham sebesar Rp116,02 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp58,03 triliun, deposito sebesar Rp49,73 triliun, tanah dan bangunan sebesar Rp10,04 triliun.

Lebih lanjut dia mengatakan, pertumbuhan portofolio investasi di 2016 ada pada instrumen saham sebesar 41 persen, reksadana 38 persen dan SBN sebesar 27,2 persen. "Kami tertarik di reksadana, karena lebih stabil dan imbal hasil yng tinggi. Produk ini memang umumnya menjadi pilihan industri asuransi jiwa," tuturnya.

Selain hasil investasi, Hendrisman juga mengungkapkan, pendapatan industri asuransi jiwa di 2016, berasal dari pendapatan premi sebesar Rp167,04 triliun, klaim re-asuransi Rp2,92 triliun dan pendapatan lainnya senilai Rp5,02 triliun. 

"Total klaim dan manfaat yang dibayarkan di 2016 sebesar Rp96,05 triliun atau meningkat 32,4 persen," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya