- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah yang digelar di 101 wilayah seluruh Indonesia 15 Februari lalu telah berakhir. Namun, semarak pesta demokrasi yang diperlihatkan seluruh elemen masyarakat itu, diperkirakan tidak akan berpengaruh banyak terhadap perekonomian.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo, mengungkapkan, meskipun Pilkada dilakukan secara serentak di tujuh provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota, namun tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap perekonomian.
“Kalau Pilkada menurut saya ukurannya kecil. Proporsi kepada Indonesia tidak besar,” kata Sasmito saat ditemui dikantornya, Jakarta, Kamis 16 Februari 2017.
Dari sisi kampanye yang dilakukan para pasangan calon, diakui Sasmito, pun lebih marak di media sosial. Artinya, tidak ada indikasi Pilkada tahun ini akan memberikan dampak, terutama bagi konsumsi rumah tangga, maupun Lembaga Non Profit Rumah Tangga.
“Artinya, dampak konsumsi makanan juga belum. Kalau orang menyediakan nasi bungkus, tetapi juga tidak terlalu banyak,” katanya.
Sebagai informasi, otoritas statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu berhasil mencetak angka pertumbuhan sebesar 5,02 persen. Di mana salah satu sumbangsih terbesar, berasal dari LNPRT yang tumbuh sebesar 6,62 persen. (ren)