Nilai Proyek LRT Sumatera Selatan Turun Jadi Rp10,9 Triliun

Pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan di Palembang, Sumatera Selatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Feny Selly

VIVA.co.id – Perkembangan pembangunan fisik prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan sudah mencapai 34 persen. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian dari Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, setelah ditandatanganinya Adendum Kontrak I.

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

Adendum Kontrak I ini berisi kesepakatan nilai pembangunan LRT di Provinsi Sumatera Selatan yang sebesar Rp10,9 triliun. Ada pun penandatanganan ini dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan LRT, Suranto dengan Kepala Divisi I PT Waskita Karya (Persero), Joko Herwanto.

Nilai proyek pembangunan ini lebih rendah dibandingkan dengan pagu anggaran yang dibuat pada 2015. Sebelumnya pada 30 Juni 2015, telah ditandatangani kontrak pagu senilai Rp12,5 triliun, dengan nomor surat 01/KNT/LRTSS/VI/2016 dan 01/WK-Kemenhub.LRT/D.II/2016.

Kabel Proyek LRT Sering Hilang, Polisi: Ternyata Dicuri Karyawan

"Besaran adendum kontrak yang ditandatangani saat ini merupakan hasil evaluasi konsultan SMEC International yang ditunjuk berdasarkan kontrak 14 Oktober 2016," ujar Prasetyo di kantor Kemenhub Jakarta pada Kamis, 16 Februari 2017. 

Penandatangan adendum kontrak I ini merupakan tindak lanjut dari amanah dari Peraturan Presiden (Perpres) No.116/2015 yang telah diubah dengan Perpres No.55/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No.116/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT Waskita Karya sebagai pelaksana pembangunan prasarana LRT di Sumatera Selatan. 

LRT Jabodebek Pasang Jembatan Panjang Terakhir di Dukuh Atas

"Kita optimis akan selesai sesuai target, sehingga dapat menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018," ujarnya.

Sementara saat ini sedang dibangun jembatan sungai Musi yang menjadi bagian dalam proses pembangunan LRT yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud sampai dengan Komplek Olahraga Jakabaring. Ditargetkan pada Desember 2017 pembangunan jembatan ini telah rampung. 

Total panjang LRT ini 23,4 kilometer (km) dengan menggunakan lebar jalur 1.067 milimeter (mm). Sebagian besar dari ruang lingkup pembangunan ini adalah jalur layang, kemudian, ada pembangunan 13 stasiun, fasilitas operasi (termasuk sembilan gardu listrik), dan satu depo dengan kapasitas 14 train set masing-masing terdiri dari tiga kereta. 

Masing-masing kereta berkapasitas180-250 penumpang. Pengadaan sarana LRT ditugaskan kepada PT KAI (Persero).

Sebagai informasi, pembangunan LRT Sumatera Selatan ini telah dimulai sejak 21 Oktober 2015 dan ditargetkan akan selesai pada 30 Juni 2018.

"Tujuan dari pembangunan LRT Sumatera Selatan ini sendiri kan untuk meningkatkan transportasi perkotaan melalui percepatan waktu tempuh, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan transportasi di sana," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya