Tanggungan Pemerintah bila Dana LRT Sumsel Tak Cair

Pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan di Palembang, Sumatera Selatan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Feny Selly

VIVA.co.id – Pemerintah harus membayar bunga sebesar lima persen, jika alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak segera digelontorkan usai proyek pembangunan prasarana kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan, beres digarap PT Waskita Karya sebagai pelaksana pembangunan prasarana LRT.

Anak Usaha Adhi Karya Bakal IPO, Cari Dana Rp1,6 Triliun Buat Ini

Kewajiban Waskita Karya membangun prasarana LRT di Sumatera Selatan untuk menyukseskan Asian Games 2018, sesuai yang disebutkan dalam Peraturan Presiden No.55/2016.

Sementara itu, terkait jumlah anggaran dan pengenaan bunga itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, hal itu merupakan kebijakan yang telah disepakati lintas kementerian terkait, di antaranya Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan.

Kabel Proyek LRT Sering Hilang, Polisi: Ternyata Dicuri Karyawan

"Kalau sudah lebih dari 30 Juni 2018 (dana tersebut tidak dialokasikan), ada konsekuensi bunga yang harus pemerintah bayar kepada Waskita. Ada tiga menteri yang telah menyepakati itu," ucap Prasetyo di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta pada Kamis, 16 Februari 2017.

Adapun alokasi dana untuk pembangunan prasarana LRT itu adalah sebesar Rp10,9 triliun. Angka ini disepakati setelah melakukan evaluasi terhadap pagu awal (30 Juni 2015) sebesar Rp12,5 triliun.

LRT Jabodebek Pasang Jembatan Panjang Terakhir di Dukuh Atas

"Kami mulai nyicil 2017, yang sudah akan dialokasikan sebesar Rp2 triliun. Tadinya ada Rp4 triliun disediakan, tapi ternyata pada 2 Februari ada penghematan," ucapnya.

Pembangunan LRT Sumatera Selatan ini telah digarap Waskita Karya pada 21 Oktober 2015. Kepala Divisi I Waskita Karya Joko Erwanto mengatakan, sumber dana pembiayaan tersebut didapat dari anggaran internal dan pinjaman perbankan. 

"Ya, bisa lah (sumber dana tersebut) untuk support 34 persen sampai saat ini," ujarnya. Namun, Joko tidak merinci nominalnya. 

"Kalau diperlukan, ya nanti kami cari tambahan lagi," tuturnya.

Sementara itu, saat ini Waskita Karya sedang membangun jembatan Sungai Musi yang menjadi bagian dalam proses pembangunan LRT yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud hingga Kompleks Olahraga Jakabaring. Ditargetkan pada Desember 2017 pembangunan jembatan ini telah rampung. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya