Astra Tutup Atap Dua Proyek Properti Rp8 Triliun

Presiden Direktur Astra Properti, David Iman Santosa, saat melakukan topping off.
Sumber :
  • dok. Astra International

VIVA.co.id – PT Astra International Tbk melakukan penutupan atap atau topping off pada dua proyek propertinya, yakni Menara Astra dan Andanamaya Residences di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Wow! Crazy Rich Vietnam Divonis Mati Gegara Korupsi 200 Triliun

Kedua proyek ini merupakan produk dari lini bisnis Astra International yang bergerak dalam bidang properti, dengan total nilai investasi kedua proyek Rp8 triliun di atas lahan seluas 2,4 hektare.

Presiden Direktur Astra Properti, David Iman Santosa, menjelaskan, Menara Astra adalah gedung perkantoran yang kepemilikannya dipegang penuh oleh Astra International.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Sementara itu, apartemen Andanamaya Residences merupakan produk properti yang dibangun oleh PT Brahmayasa Bahtera, yang merupakan perusahaan patungan antara Astra International dan Hong Kong Land.

"Menara Astra ini memang kami jadikan proyek investasi. Jadi, kami sewakan, bukan dijual," kata David dalam keterangan tertulis, Senin 20 Februari 2017.

Apartemen Antasari 45 Mangkrak, Begini Penjelasan Lengkap PDS

David menjelaskan, Astra Properti menawarkan harga Rp400 ribu per meter persegi untuk Menara Astra, dengan klasifikasi kelas A dan standar green building peringkat platinum.

Dia menilai, tipe perkantoran seperti ini yang umumnya dicari oleh perusahaan-perusahaan internasional, terutama yang bergerak di bidang sektor jasa keuangan dan trading company.

"Andanamaya Residences dijual kepada pasar, yang hingga saat ini total penjualannya sudah mencapai 93 persen dari total 509 unit yang ditawarkan. Sekitar tujuh persennya tersebar dalam berbagai unit, di mana tiga di antaranya merupakan penthouse," kata David.

David mengaku sudah terjadi kenaikan harga dua kali lipat sejak Juli 2016, di mana awalnya perusahaan menetapkan harga Rp72 juta per meter persegi. Khusus untuk tower dua dan tiga, harga tertingginya bahkan mencapai Rp94 juta per meter persegi. Sementara itu, tower satu dibanderol dengan harga Rp85 juta per meter persegi.

"Banyak investor kami yang memiliki apartemen tersebut, kini telah menikmati kenaikan harga propertinya hingga dua kali lipat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya