- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Pada 2050, dunia diperkirakan telah berubah secara drastis dari apa yang diketahui sekarang ini. Bahkan, perubahan secara drastis di dunia mencakup semua sektor ekonomi dan keuangan tanpa terkecuali.
Dilansir dari laman Business Insider, pada Selasa 21 Februari 2017, laporan terbaru dari PwC, salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia, kembali merilis prediksi negara-negara dengan ekonomi terbesar dan paling kuat dalam 33 tahun ke depan.
Laporan itu, berjudul "Proyeksi Jangka Panjang: Bagaimana Ekonomi Global Mengalami Perubahan hingga 2050", memberi peringkat pada 32 negara secara global berdasarkan produk domestik bruto (PDB) yang diproyeksikan dengan keseimbangan daya beli atau purchasing power parity (PPP).
PPP tersebut digunakan oleh ahli makroekonomi untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar hidup antarnegara di seluruh dunia dalam jangka waktu tertentu.
Dari seluruh peringkat tersebut, hanya Amerika Serikat yang tak banyak berubah. Sementara itu, kegiatan ekonomi dunia seperti Jepang dan Jerman akan turun dari peringkat global.
Mereka akan digantikan dengan negara-negara seperti India dan Indonesia, yang saat ini berada di pasar negara berkembang.
Adapun dari 10 negara dari 32 peringkat negara tersebut yaitu:
1. China - US$58,49 triliun
2. India - US$44,12 triliun
3. Amerika Serikat - US$34,10 triliun
4. Indonesia - US$10,5 triliun
5. Brasil - US$7,54 triliun
6. Rusia - US$7,13 triliun
7. Meksiko - US$6,86 triliun
8. Jepang - US$6,78 trililun
9. Jerman - US$6,14 triliun
10. Inggris - US$5,37 triliun
