Tips Jitu Atur Keuangan Bila Gaji Terbatas

Ilustrasi menerima gaji
Sumber :
  • menul.my.id

VIVA.co.id – Banyak di antara kita yang sudah berpenghasilan, gaji yang diterima rasanya tidak cukup hingga akhir bulan datang. Bahkan, baru saja pertengahan bulan, gaji yang tersisa hanya 20 persen dari keseluruhan gaji yang diterima. 

Tips Jitu Agar Tak Keteteran Bila Punya Pekerjaan Sampingan

Perilaku konsumtif adalah faktor utama yang menjadi penyebab hal ini terjadi. Apalagi, harga kebutuhan saat ini semakin meningkat, maka manajemen keuangan harus sangat diperhatikan. Lalu, bagaimana caranya?

Dilansir dari Cermati.com, Rabu 22 Februari 2017, bagi yang masih lajang, masalah keuangan memang tidak selalu menjadi masalah. Toh, ia belum memiliki keluarga yang harus ditanggung. 

Delapan Pekerjaan yang Bakal Digantikan Robot di Masa Depan

Tetapi, baik lajang maupun sudah berumah tangga, biasakanlah untuk me-manage keuangan dengan baik, agar kantong Anda tidak bocor di pertengahan bulan. Walaupun ngomong tidak semudah bertindak, cobalah untuk menerapkannya perlahan-lahan. Jika sudah menguasai teori me-manage keuangan dengan baik, kini harus melakukan praktiknya.

1. Catat uang masuk dan keluar

Tak Banyak yang Tahu, Ini Saat Tepat untuk Punya Asuransi Jiwa

Anda adalah orang yang memegang kendali penuh terhadap alur masuk keluarnya uang. Agar keuangan sehat, Anda perlu membuat satu buku tabungan khusus yang memang diperuntukkan untuk pengeluaran sehari-hari. 

Jika membuat tabungan khusus dirasa ribet, Anda bisa langsung menyisihkan uangnya pada satu tempat khusus. Intinya, Anda harus pintar dalam mengatur cash flow, agar kesengsaraan tidak melanda di akhir bulan. Catatlah setiap pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, baik dalam jumlah yang sangat kecil sekalipun.

Jika dalam satu bulan Anda memiliki sisa penghasilan, bisa mengalokasikan dana tersebut dalam bentuk tabungan, atau investasi.

2. Review budget bulanan

Pada dasarnya, pengeluaran untuk bulan ini pasti sama dengan pengeluaran pada bulan yang akan datang. Namun, fluktuasi ekonomi dan kenaikan harga barang pokok akan menyebabkan adanya perbedaan pengeluaran. 

Dalam hal ini, Anda perlu melakukan review budget bulanan secara berkala untuk memastikan berapa perbedaan pengeluaran yang terjadi saat ini dengan pengeluaran sebelumnya. Dengan demikian, Anda bisa membentuk pola keuangan yang sangat berguna dalam pengaturan keuangan.

3. Investasi

Cara ini dilakukan, agar keuangan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Jika Anda sudah mulai berinvestasi sejak dulu, Anda bisa melakukan review berapa total uang yang sudah diinvestasikan. 

Jika sama sekali belum memulainya, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Anda. Saat ini juga telah banyak perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa investasi. Pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda di masa yang akan datang.

4. Menghindari utang

Agar keuangan sehat, sebisa mungkin untuk menghindari segala jenis kebiasaan buruk yang ujung-ujungnya mengharuskan Anda untuk berutang. Jika memang ada peristiwa yang mengharuskan Anda untuk berutang, apalagi jika berkaitan dengan kebutuhan keluarga, sebaiknya fokus untuk membayarkan utang tersebut dan jangan malah menambah total utang.

Intinya, jalani kehidupan sesuai dengan apa yang Anda mampu. Jangan pernah untuk mengikuti gaya hidup orang lain yang membuat Anda akan terjerat utang dalam jumlah yang besar. You shoud do yours and let them do what they want.

5. Bersedekah

Kita semua adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. sebagai makhluk sosial sebaiknya Anda membantu sesama yang kurang mampu dengan bersedekah, atau beramal. 

Banyak sekali bank yang membuka rekening khusus untuk menyalurkan dana amal kepada masyarakat yang membutuhkan. Jika sudah memiliki investasi atau asuransi syariah, Anda tidak perlu lagi untuk memikirkan sedekah, atau zakat setiap bulannya. Toh dalam perjanjian asuransi syariah sudah ada ketetapan bahwa dana yang ada digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Sebenarnya mengatur keuangan itu bisa dibilang “mudah”, namun menjadi “tidak mudah” jika Anda tidak berkomitmen pada diri sendiri mengenai penerapan yang sesungguhnya. Menghindari tindakan konsumtif adalah langkah awal, agar keuanganmu cerdas dan sehat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya