Manfaatkan Momentum, Rupiah Diharapkan Menguat

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diharapkan dapat kembali melanjutkan penguatannya setelah perdagangan kemarin ditutup di jalur hijau.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, peluang menguatnya rupiah hari ini dengan memanfaatkan penguatan laju dolar yang kembali melemah jelang rapat The Fed.

"Kekhawatiran kami akan kembali naiknya laju dolar jelang rilis rapat The Fed tampaknya tidak terjadi sehingga kami harapkan laju rupiah dapat memanfaatkan momen ini untuk kembali menguat," kata Reza di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Ia menjelaskan, laju rupiah kembali mengalami kenaikan meski pelaku pasar keuangan telah memprediksi adanya sinyal The Fed yang akan berpotensi menaikkan suku bunganya.

"Dengan adanya agenda tersebut, laju dolar tidak seperti biasanya yang cenderung terapresiasi. Kali ini laju dolar justru berbalik melemah di pasar valas Asia. Bahkan ketidakpastian di Eropa juga turut menekan EUR sehingga hampir mayoritas mata uang Asia bergerak menguat, termasuk rupiah," tuturnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Pihaknya memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.324 hingga Rp13.380 per dolar AS.
 

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024