Bursa Saham Asia Dibuka Turun

Suasana di Bursa Saham Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon

VIVA.co.id – Bursa saham Asia diperdagangkan sedikit lebih rendah pada Kamis pagi. Penurunan tersebut dipicu kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup bervariasi akibat adanya isyarat dari Bank Sentral AS atau The Fed yang akan menaikkan suku bunga. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari laman CNBC, Kamis 23 Februari 2017, di Jepang, indeks Nikkei 225 diperdagangkan turun 0,18 persen, sedangkan di Selat Korea, Kospi fraksional lebih rendah menjadi 2.105,50.

Indeks Australia ASX 200 turun 0,39 persen pada perdagangan pagi. Qantas melaporkan laba semester pertama  sebelum pajak turun 7,5 persen.  Namun Saham Qantas naik 3,94 persen pada sesi pagi.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Nissan mengumumkan menunjuk co-CEO-nya, Hiroto Saikawa, menjadi chief executive officer pada April 1. Saham Nissan tergelincir 0,76 persen pada awal perdagangan.

Minyak diperdagangkan Kamis pagi waktu Asia lebih tinggi, dengan minyak mentah AS naik 0,75 persen menjadi US$53,99 per barel, sementara Brent belum diperdagangkan.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang
Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021