Kembangkan GRR Bontang, Pertamina Cari Mitra Strategis

Gedung Pertamina Lapangan Banteng.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – PT Pertamina saat ini sedang mencari mitra strategis dan calon investor untuk bersama-sama mengembangkan proyek Grass Root Refinery (GRR) Bontang. Tujuannya adalah membangun dan mengoperasikan kilang minyak baru di kota Bontang, Kaltim paling lambat 2023.

Rentetan Insiden Kilang Minyak Meledak, Dirut Pertamina Beberkan 4 Penyebabnya

GRR Bontang, yang membutuhkan total investasi antara US$12 miliar sampai US$15 miliar ini, ditargetkan mampu mengolah minyak mentah 300 ribu barel per hari. Terkait rencana kemitraan untuk merealisasikan GRR Bontang, Pertamina akan melakukan project expose pada 28 Februari 2017. 

“Dari sudut pandang bisnis, kriteria pemilihan partner tentu harus mempunyai pencapaian positif. Tidak harus perusahaan publik. Kan mudah untuk melihat pengalaman operasional dan keberhasilannya,” kata Rachmad Hardadi, Mega Project Refinery & Petrochemical Director Pertamina, dalam keterangannya, Kamis 23 Februari 2017.

Pipa Depo BBM Meledak, Rofik Sampaikan Belasungkawa dan Desak Benahi SOP Pengamanan

Sebagai BUMN Indonesia, Pertamina berharap agar kemitraan yang nantinya terbentuk, dalam pengambilan keputusan harus tetap memperhatikan aspek GCG yang kuat. Selain itu juga mengedepankan Indonesia content, sambil tetap menjaga kelangsungan bisnis. Hal yang merupakan kelaziman jika berhubungan dengan BUMN di setiap Negara.

Sampai saat ini Pertamina sudah mempunyai pengalaman positif dalam bermitra dengan pihak luar. “Contoh yang sudah beroperasi adalah  bekerja sama dengan SK Energy dari Korea Selatan dalam kegiatan kilang yang menghasilkan pelumas katagori Lube Base Grup III (pelumas sintetis) sejak tahun 2007di kilang RU II Dumai,” tutur dua. 

Depo Plumpang Kebakaran, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

Sedangkan yang dalam proses pengembangan yaitu tahapan engineering design adalah Kerjasama dengan Rosneft untuk kilang baru Tuban dan dengan Saudi Aramco untuk RDMP Kilang Cilacap.

Namun sambung Rachmad, tantangan ke depan yang harus diantisipasi antara lain kualifikasi tim manajemen yang harus setara, baik dari Pertamina maupun dari para mitra usaha.

“Selain itu kita juga harus mengembangkan budaya untuk siap memimpin dan berkolaborasi dengan tim  dari negara dan kebangsaan yang berbeda. Intinya dalam kemitraan tersebut, kita bisa menjaga rasa nasionalisme sambil tetap memberikan nilai positif kepada mitra yang telah bersedia menanamkan modalnya di Indonesia,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya