Menko Luhut Yakin Indonesia Bisa Kelola Tambang Freeport

Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengaku yakin, perusahaan-perusahaan dalam negeri memiliki potensi untuk mengelola tambang emas Grasberg, yang saat ini dikelola sepenuhnya oleh PT Freeport Indonesia.

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui di Kementerian Keuangan mengaku optimistis, perusahaan dalam negeri, baik swasta dan maupun badan usaha milik negara (BUMN) mampu mengelola tambang emas ketiga terbesar di dunia itu.

“Sangguplah. Itu (Grasberg) kan bukan green field (proyek baru). Sanggup,” ujar Luhut, di Jakarta, Jumat 24 Februari 2017.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Optimisme mengambil alih tambang Grasberg muncul, usai Freeport Indonesia enggan mengubah kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan (IUP), sesuai dengan Undang-undang Mineral dan Batu bara (UU Minerba).

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengaku sampai saat ini masih terus melakukan negoisasi dengan PT Freeport Indonesia, atas penolakan status baru, yang ditawarkan pemerintah untuk mendapatkan izin ekspor kosentrat.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Freeport melalui induk usahanya, Freeport McMoRan Inc, justru mengancam akan membawa persoalan tersebut ke arbitrase internasional, apabila perundingan menemui jalan buntu. Pemerintah pun diberikan waktu hingga 120 hari, terhitung sejak 17 Februari 2017.

Apabila Freeport McMoRan benar-benar menggugat pemerintah ke arbitrase, maka hasil tersebut diakui Luhut, akan menentukan nasib Freeport Indonesia, ketika kontrak perjanjian berakhir di 2021 mendatang.

“Saya tidak mau berandai-andai. Saya kira, semua masih berjalan baik,” katanya.

Maka dari itu, Luhut memiliki keyakinan, jika nantinya Freeport benar-benar hengkang dari Grasberg, Papua, perusahaan dalam negeri pun siap untuk mengelola aktivitas di pertambangan tersebut. Opsi ini pun tengah dikaji oleh pemerintah.

“Bisa ada Inalum (PT Indonesia Asahan Aluminium  Persero). Tergantung Menteri BUMN (Rini Soemarno). Tetapi, sudah diperhitungkan. Bisa saja (konsorsium). Tergantung, lihatnya saja,” kata Luhut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya