- Romys B/VIVA.co.id
VIVA.co.id – PT Astra Internasional Tbk (ASII) mengaku, terus berinovasi dan tumbuh berkembang hingga menjadi perusahaan raksasa seperti sekarang dengan belajar pada masa krisis yang terjadi sejak tahun 1998 silam.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, selama 60 tahun perjalanannya, Astra telah melewati berbagai situasi dan kondisi ekonomi serta sosial juga mengalami beberapa perubahan kepemimpinan.
"Ada satu perubahan mendasar memang yang kami inginkan sejak krisis tahun 98. Krisis itu membuat kami belajar," ujarnya di dalam acara Gathering di Hotel Mulia Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
Prijono mengungkapkan, saat ini pihaknya telah memiliki 7 lini bisnis, diantaranya, otomotif, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, teknologi informasi, logistik, dan yang baru dirilis baru-ini di bidang properti.
"Anda harus tahu menara astra mulai 2014 tapi kami harus konsolidasi internal dulu. Sekarang tentu tak bisa mengatakan apa-apa lini ke depan untuk bisnis baru," tuturnya.
Prijono juga menuturkan, perseroan terus berupaya untuk berkontribusi positif terhadap kemajuan bangsa di berbagai bidang. Selama 60 tahun kehadirannya di tengah-tengah masyarakat Indonesia, Astra telah menjadi bagian dari dinamika kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia.
"Selama enam dekade Astra tumbuh dan berkembang bersama bangsa sebagai wujud nyata dari filosofi Astra untuk terus memberikan manfaat bagi banyak orang. Nilai ini yang membuat usaha Astra berkelanjutan bahkan berkembang cukup signifikan hingga sekarang," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, Astra telah memiliki 208 perusahaan dan melayani lebih dari 10 juta konsumen atau pelanggan Grup Astra setiap tahunnya.
"Dari dibangun dulu hanya 4 karyawan sekarang dengan jumlah karyawan 214.835 karyawan yang tersebar di seluruh anak perusahaan Astra." (mus)
