Minim Sentimen Positif, Rupiah Masih Berpeluang Menguat

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) awal pekan ini diperkirakan masih cenderung bervariasi. Namun, secara tren, masih dimungkinkan kembali mengalami pergerakan yang mendatar.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, meski terdapat berita-berita positif dari kondisi makro ekonomi Indonesia, sentimen tersebut kurang kuat, sehingga membuat laju rupiah dapat bertahan lama di zona hijau. 

"Kami perkirakan laju rupiah dapat kembali menguat, meski tipis. Diperkirakan rupiah bergerak dengan kisaran Rp13.358 hingga Rp13.302 per dolar AS," ujar Reza di Jakarta, Senin, 27 Februari 2017.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Reza menjelaskan, pergerakan laju rupiah pada akhir pekan lalu mampu berbalik menguat setelah terhempas di hari sebelumnya. Kondisi itu seiring dengan terapresiasinya laju dolar dan imbas negatif dari tanggapan Bank Indonesia yang menurunkan perkiraan pertumbuhan kuartal pertama tahun ini, yang berpotensi mengalami pelemahan di bawah target sebelumnya, yang sebesar 5,05 persen. 

"Penguatan rupiah terbantu oleh sentimen dari langkah pemerintah yang menargetkan realisasi penanaman modal dalam negeri, agar mampu menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini dan diharapkan separuh investasi berasal dari kontribusi sektor industri," tuturnya.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Selain itu, dia melanjutkan, sentimen positif lainnya terbantukan dengan berita Presiden Joko Widodo yang mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan integrasi dan koordinasi guna mewujudkan kecepatan dan efisiensi pelayanan investasi di tengah persaingan dengan negara lain. 

Bank Dunia menempatkan Indonesia di peringkat 91 dunia dalam kemudahan berbisnis atau naik 15 peringkat dibandingkan pencapaian tahun lalu yang berada di posisi 106. 

"Kondisi tersebut memberikan dampak positif pada rupiah, sehingga mampu melampaui laju dolar yang sentimennya kurang baik setelah rilis penurunan Chicago Fed national activity index dan kenaikan klaim pengangguran. Sementara itu, house price index stagnan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya