Impian RI Punya Pesawat Buatan Sendiri Segera Terwujud

PT Dirgantara Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengungkapkan keinginannya akan mimpi Indonesia bisa memiliki pesawat terbang, yang murni buatan anak bangsa sendiri.

Gaji Karyawan PTDI Dicicil, Begini Penjelasan Erick Thohir

Untuk itu, ia pun mengapresiasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI), atas kerja kerasnya dalam memuwujudkan mimpi tersebut dalam proyek pesawat N-219 yang saat ini tengah dikerjakan.

"Saya apresiasi PT DI, atas kerja keras mewujudkan mimpi pesawat buatan anak Indonesia. Sertifikasi dilakukan Indonesia. Prestasi yang luar biasa," kata Nasir, saat berkunjung ke PT DI di Bandung, Jawa Barat, Senin 27 Februari 2017.

Manajemen PTDI Buka Suara soal Gaji Karyawan Dicicil

Kata Nasir, Indonesia memang pernah punya pesawat buatan anak bangsa, yakni pesawat CN-235 dan N-250, namun tidak murni karena masih ada campur tangan asing.

"Itu prestasi luar biasa, tapi CN-235 dan N-250 masih menggunakan tenaga asing sertifikatornya. Makanya ini (N-219) saya apresiasi tinggi," kata Nasir.

Menhan Prabowo Subianto Serahkan 8 Helikopter Baru H225M ke TNI AU Rakitan Airbus dan PTDI

Ia pun berharap, semua perencanaan yang sudah dibuat bersama antara PT DI, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) serta Kementerian Perhubungan serta pihak terkait lainnya bisa dijalankan.

"Semoga jadwal yang direncanakan bersama, bisa jalan dengan baik. Semoga, di akhir April bisa first flight," kata Nasir.

Nasir berujar, semua pihak perlu konsentrasi penuh dalam menghasilkan produk pesawat yang berkualitas, harga yang kompetitif dan spesifikasi pesawat yang juga kompetitif.

"Sebab apa, spesifikasi kompetitif tapi price enggak kompetitif, ya jadi masalah. Usai produksi, inovasi terus harus digali," kata dia.

Nasir mengingatkan, agar PT DI bisa mencari momentum yang tepat, agar pesawat N-219 bisa dikenal negara-negara asing di dunia. Tujuannya, agar negara-negara itu tertarik untuk membeli produk PT DI.

"Cari momentum yang tepat agar bisa dikenal negara asing. Ini bisa menggerakkan ekonomi untuk sektor penjualan komponen pesawat. Saya hanya berdoa dan berharap April first flight bisa terlaksana dengan baik," ujar Nasir.

Tak berbeda, Kepala Lapan Thomas Djamaluddin juga mengungkapkan harapannya. Ia ingin terbang pertama atau first flight N-219 bisa segera dilakukan.

"Ini kan sudah masuk tahap akhir. Semoga terbang pertama bisa segera dilaksanakan. Target 2018 bisa diproduksi," kata dia.

Sebab, menurut Thomas, proyek pembuatan pesawat N-219 bisa menjadi momentum untuk membangkitkan industri pesawat di dalam negeri.

"Ini langkah penting demi membangkitkan lagi industri penerbangan. N-219 menjadi momentum pengembangan teknologi pesawat di lapangan. Langkah awal jadi tipe pesawat berikutnya," katanya.

Tidak ada halangan

Sementara itu, Direktur Utama PT DI, Budi Santoso berharap proses sertifikasi pesawat N-219 bisa segera tuntas dan tidak ada halangan yang berarti.

"Kami berharap sertifikasi lancar. Sehingga tahun 2018 sudah bisa masuk pasar. Banyak kendala teknis yang dihadapi, namun wajar untuk pengembangan pesawat baru," ujar Budi.

Saat ini, kata Budi, pesawat yang dikembangkan bersama Lapan tersebut segera memasuki tahap uji purwarupa (prototype test). Usai itu, sejumlah pengujian lain harus dilakukan.

"Kami telah membangun beberapa laboratorium, antara lain untuk avionic, sistem tenaga listrik, hidrolik dan simulator pesawat N219. Selain untuk uji pesawat, ini bisa untuk lakukan tes teknologi apa pun yang memang membutuhkan uji-uji tersebut," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya