Kedatangan Raja Salman Bisa Dorong Investasi Rp1.000 Triliun

Raja Salman berkunjung ke Malaysia.
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVA.co.id – Kedatangan Raja Salman menjadi angin segar bagi para pengusaha. Prediksi dan harapan investasi pun muncul, untuk perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, angka investasi Rp1.000 triliun diperkirakan dapat masuk. 

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Handito Joewono. Angka investasi tersebut. ia katakan. untuk jangka panjang, paling tidak lima tahun. 

"Dengan jangka waktu long term lima tahun Rp1.000 triliun. Setahun average Rp200 triliun. Saya rasa, enggak muluk-muluk," ujar Handito kepada VIVA.co.id pada Selasa 28 Februari 2017.

Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang

CEO Arrbey Consulting ini lantas mengungkapkan, investasi tersebut dapat terjadi, asalkan mengindahkan pesan Presiden Joko Widodo untuk birokrat, baik tingkat pusat hingga daerah memberikan pelayanan investasi dengan mekanisme yang tidak berbelit-belit.

Menurutnya, saat ini, prinsip investor dunia adalah menanamkan saham di negara yang dapat memberikan pelayanan investasi yang efisien dan efektif. 

Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

"Kalau kita bisa berikan layanan investasi dengan baik kepada investor Arab Saudi, angka Rp1.000 triliun dalam jangka waktu lima tahun itu adalah sesuatu yang bisa kita harapkan," ucapnya. 

Di sisi lain, ia ungkapkan, karakter investor asal Arab Saudi relatif lebih lunak untuk bernegosiasi, dibandingkan dengan investor asal China, Amerika Serikat, maupun Eropa, selama mereka tidak disepelekan. 

Selain itu, dapat berpengaruh positif bagi kerajaan Arab Saudi, karena di sana peran kerajaan masih sangat kuat menentukan arah keputusan para pelaku usaha.

"Sebenarnya, kalau saya lihat sih investor dari Arab Saudi permintaannya enggak muluk-muluk. Investor dari Arab Saudi itu enggak secerewet investor dari China, AS, Eropa, kalau saya lihat. Selama mereka dilayani dengan baik dan asalkan tidak dikerjain, mereka akan lakukan investasi," ungkapnya. 

Sebagai informasi, BKPM mencatat, nilai investasi Indonesia-Arab Saudi sepanjang 2012-2016 masih sangat rendah, hanya sebesar US$35,59 juta, dengan 82 proyek yang didominasi di sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai Rp2,4 juta. Sementara itu, sebaran investasi dominan di wilayah Jawa Barat, yaitu ada sebesar US$526 ribu. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla, usai menggelar pertemuan bersama Gubernur se-Sulawesi di Makassar, menuturkan, Indonesia akan menawarkan kemungkinan kerja sama pada sektor ekonomi mulai dari investasi pariwisata, keuangan, dan perbankan, serta kilang minyak kepada Raja Salman, saat kedatangannya pada 1 Maret 2017 mendatang di Indonesia. 

Tawaran kerja sama itu merupakan kesempatan bagi Indonesia, karena Arab Saudi ingin memperbanyak investasi di sektor non-migas. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya