Tarif Listrik 900 VA Naik, Inflasi Diprediksi Meroket

Ilustrasi meteran listrik.
Sumber :
  • Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tarif dasar listrik untuk tegangan 900 volt amper, terhitung per hari ini, naik 30 persen lagi menjadi Rp1.023/kWh dari Januari lalu Rp774/kWh. Angka ini tindak lanjut dari pencabutan subsidi listrik 900 VA secara bertahap dua bulan sekali dengan kenaikan tarif 30 persen. Tahap terakhir Rp1.352/kWh per 1 Mei 2017 mendatang. 

Tolak Tarif Listrik Naik di 2022, Bambang Haryo: Termahal Sedunia

Lembaga Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperhitungkan, dengan kenaikan TDL Maret ini, tentu akan mengancam inflasi nasional lebih tinggi pada bulan ini, sebab pengguna Tarif Tenaga Listrik 900 VA tidak hanya rumah tangga biasa, melainkan sebagian ada para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Peneliti INDEF Abra Puspa Ghani mengatakan pengaruh besar naiknya tarif listrik melalui pencabutan subsidi ini dilihat dengan adanya dampak ke para produsen rumahan, karena beban biaya produksi semakin bertambah. 

Anggota DPR Protes Harga Elpiji, BBM hingga Tarif Listrik di 2022

Beban biaya produksi bertambah, tentu akan pengaruhi ke harga jual produksi ke konsumen. Pada akhirnya daya beli rumah tangga masyarakat akan terbebani tidak hanya tarif listrik, tapi juga kenaikan harga sejumlah produk di pasaran. 

"Pada tahun ini kontribusi listrik terhadap inflasi diprediksi akan lebih tinggi dibanding 2016. Tapi, untuk estimasinya kita belum hitungkan," ujarnya kepada VIVA.co.id pada Rabu, 1 Maret 2017. 

Pajak Karbon Bisa Buat Harga BBM hingga Elpiji Naik, Ini Hitungannya

Pada 2015, tarif listrik menyumbang 4,48 persen terhadap total inflasi 2015 sebesar 3,35 persen. Sedangkan pada 2016, kontribusi tarif listrik terhadap inflasi 3,02 persen turun menjadi hanya 1,99 persen. 

Sebagai informasi, pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 28/2016 mengesahkan pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan berdaya 900 VA. 

Secara spesifik, kebijakan pencabutan subsidi tersebut akan berdampak pada 18,94 juta rumah tangga pelanggan listrik 900 VA. Artinya, dari pelanggan 900 VA yang sebelumnya berjumlah 23,04 juta rumah tangga, 82,2 persen atau 18,94 juta tidak akan lagi menerima subsidi listrik. Hanya tersisa 17,8 persen pelanggan 900 VA yang akan menerima subsidi listrik. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya