Dana Asing Deras Masuk ke RI, IHSG Berpotensi Menguat

Papan elektronik pergerakan IHSG.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Pergerakan indeks harga saham gabungan masih dapat berbalik menguat meskipun pada perdagangan kemarin ditutup melemah tipis di zona merah. Sebab, arus modal masuk atau capital inflow masih berlangsung di tengah perbaikan kondisi perekonomian dalam negeri.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan, kondisi inflasi yang masih terkendali dapat menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG. Sentimen tersebut masih terlihat akan berlangsung dalam kurun waktu singkat mengingat Indonesia masih terlihat cukup menarik dan menjadi tujuan investasi dari para investor.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujarnya di Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Namun, kata William, faktor yang perlu didorong adalah kembali menumbuhkan ketertarikan investor luar terhadap investasi di pasar modal sehingga aliran dana dapat kembali masuk ke pasar modal Indonesia.

"Tentunya bukan hanya dengan menjaga kestabilan perekonomian. Hal lain yang perlu diperhatikan di antaranya adalah iklim investasi dengan pencatatan kinerja pertumbuhan investasi dari perusahaan-perusahaan tercatat dengan baik," jelasnya.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Demikian juga dengan terjaganya likuiditas dari perusahaan tercatat tersebut, dan beberapa hal lainnya. Saat ini kondisi IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend. Kondisi pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang menguji batas bawah atau support level 5.336.

"Sehingga jika terjadi koreksi wajar tentunya merupakan kesempatan atau peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan arahan investasi jangka panjang," ujarnya.

Berikut saham-saham pilihan yang dapat dijadikan rekomendasi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL). (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya