KTT IORA Bisa jadi Titik Temu Pebisnis Dunia

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Summit atau IORA hari ini, Minggu 5 Maret 2017 sudah dilakukan. Pertemuan pertama dilakukan di tingkat pejabat tinggi yang dimulai sejak pagi hari dan dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya.

Industri Makanan dan Minuman Berpeluang Rebut Pasar IORA

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan semua dokumen yang akan diserahkan ke tingkat Menlu sudah selesai disnegosiasikan. Ia menyampaikan ada dua dokumen yang diadoptasi pada tingkat menteri. Sedangkan untuk substansinya akan disampaikan saat sudah disetujui.

"Persetujuan akan dilakukan oleh Menko Perekonomian dan Mensesneg. Kami kembali meninjau (dokumen) terakhir karena besok sudah mulai penuh (jadwal). Hari ini, beberapa kepala negara sudah tiba di Jakarta," ujar Menlu Retno, Minggu 5 Maret 2017 saat ditemui awak media di Jakarta Convention Center.

RI Punya Banyak Produk Menarik untuk Pasar IORA

"Sore ini, saya akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Australia dan akan makan malam, working dinner, dengan para Menlu. Indonesia berinisiatif melakukan KTT pertama kalinya, hasilnya yaitu Jakarta Concord," katanya melanjutkan.

Jakarta Concord ini, imbuh Menlu Retno, merupakan satu fondasi baru IORA dalam menangani satu masalah kekinian dan masalah di masa depan. Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Darmin Nasution, menjelaskan bisnis summit akan memberikan peluang dari pengusaha Indonesia dengan pengusaha di IORA.

Anggunnya Gaya 5 Istri Kepala Negara Peserta KTT IORA

"Kerja sama memang belum sempat diolah dan dikembangkan dengan baik. Kami berupaya menyusun kerja sama yang dimulai dari pemerintah dan pelaku bisnisnya," ucap Darmin.

Ia berharap, dengan adanya Indonesia, India, Afrika Selatan, dan beberapa negara lain akan menjadikan pilar-pilar dari IORA menjadi cukup kuat untuk melakukan hubungan ekonomi, budaya, politik dan sebagainya.
 

Kapal Perang SSV1 Buatan PT PAL (Persero) yang dibeli Angkatan Laut Filipina.

Beberapa Negara Tertarik Pesan Kapal Buatan PT PAL

Rata-rata dari negara Afrika.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2017