KTT IORA Momentum Geliatkan Investasi RI

Sidang Tingkat Menteri IORA 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Assosiacion) 2017 secara resmi digelar, terhitung sejak 5-7 Maret 2017. Dalam perhelatan ini akan dilakukan penjajakan kerja sama perdagangan sampai dengan investasi.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede, saat berbincang dengan VIVA,co.id memandang, gelaran ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk menarik investasi masuk dari berbagai investor. Terutama, dari sektor yang selama ini belum teroptimalisasi dengan baik.

“Kami harapkan memang ini menjadi momentum bagi investasi kita, terutama di sektor pariwisata,” ujar Josua, Jakarta, Senin 6 Februari 2017.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, baru-baru ini menawarkan kepada seluruh mitra IORA untuk bekerja sama di bidang investasi di sepuluh destinasi pariwisata prioritas. Ajakan ini, menilik potensi yang dapat dihasilkan dari 10 destinasi tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun lalu kunjungan wisatawan mancanegara yang melancong ke Indonesia mencapai 11,52 juta, atau naik 10,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 10,41 juta.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Sementara membuka tahun ini, jumlah turis yang menyambangi Indonesia mencapai 1,03 juta. Meskipun secara bulan ke bulan jumlah tersebut mengalami penurunan, namun dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan 26,58 persen.

Sebagai negara kemaritiman, Josua menilai, kepulauan potensial yang ada di Indonesia sejatinya masih mampu menarik para investor. Apalagi, sejumlah indikator perekonomian nasional di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mengalami berbagai perbaikan.

“Peringkat kemudahan berbisnis kita mulai membaik. Indeks korupsi kita juga membaik. Pertumbuhan juga kita harapkan bisa stabil ke depan,” katanya.

Selain sektor pariwisata, pemerintah diharapkan mampu menggiring para investor di IORA untuk menanamkan modalnya di sektor manufaktur, yang mampu menciptakan dampak berkelanjutan. Salah satunya, adalah menyerap jutaan lapangan pekerjaan.

“Kita masih banyak potensi yang bisa digarap. Selain pariwisata, ada sektor padat karya yang menciptakan efek berantai bagi perekonomian,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya