IORA Jadi Peluang RI Membuka Pasar Ekspor Baru

Sidang Tingkat Menteri IORA 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Peluang kerja sama antar anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Assosiacion/IORA begitu besar. Bahkan, dari 21 negara anggota IORA telah membuat jalur perdagangan laut menjadi begitu strategis dan saling memberikan keuntungan.

Industri Makanan dan Minuman Berpeluang Rebut Pasar IORA

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 6 Maret 2017.
 
"Karena ini kan disebut sebagai selatan selatan yah, dari sisi strategisnya, sangat strategis, dan itu juga setengah dari (seluruh) kapal kontainer di dunia itu lewat Samudera Hindia, tapi sayangnya dari sisi ekonomi kita masih lemah," ujar Enggar. 

Enggar mengungkapkan, Indonesia sebagai bangsa berkembang, memiliki kesempatan untuk membuka pasar baru di kancah internasional. Apalagi, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif tinggi dan cukup bersaing dibanding negara anggota IORA lainnya. 

RI Punya Banyak Produk Menarik untuk Pasar IORA

"Inflasi mereka (negara berkembang) juga tinggi. Berbeda dengan, negara-negara yang sudah yang sudah maju, yang pertumbuhan ekonomi mereka umumnya rendah, inflasinya juga rendah," tutur Enggar.

Dari sisi itu, kata dia, dapat dilihat bahwa  kesempatan Indonesia sangat besar untuk membuka kerja sama yang lebih konkret dengan Anggota IORA. Pertumbuhan ekonomi masing-masing negara dapat terus didorong.

Anggunnya Gaya 5 Istri Kepala Negara Peserta KTT IORA

"Dan seperti perintah bapak Presiden kepada kami membuka pasar baru, pasar ini sangat potensial. Jadi, setelah sekian lama tidak tersentuh sekarang kita mulai melakukannya," ujar dia. 
 

Kapal Perang SSV1 Buatan PT PAL (Persero) yang dibeli Angkatan Laut Filipina.

Beberapa Negara Tertarik Pesan Kapal Buatan PT PAL

Rata-rata dari negara Afrika.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2017