KTT IORA Momentum Dongkrak Ekspor RI

Indonesia baru saja sukses menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Pesisir Kawasan Samudera Hindia di Jakarta pekan lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Kerja sama Kelompok Negara-negara Pesisir Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association diyakini menjadi Momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan aktivitas perdagangan. Melalui kesepakatan 21 negara anggota, Indonesia pun berpotensi menemukan pangsa pasar ekspor baru ke depan.

Beberapa Negara Tertarik Pesan Kapal Buatan PT PAL

Ekonom Universitas Indonesia Fithrah Faisal memandang, dengan kesepakatan yang diteken antar seluruh negara anggota dalam Konferensi Tingkat Tinggi IORA, peluang Indonesia untuk menemukan pangsa pasar ekspor baru kembali terbuka. Apalagi, selama ini, Indonesia hanya mengandalkan negara maju seperti Amerika Serikat dan China.

"Kalau bicara IORA, cakuannya sangat luas dan melibatkan banyak negara. Potensi kerja sama besar sekali," kata Fitrah, Jakarta, Rabu 8 Maret 2017.

Industri Makanan dan Minuman Berpeluang Rebut Pasar IORA

Menurut dia, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan pangsa pasar ekspor utama di negara-negara maju. 21 Negara anggota IORA, katanya, mampu menjadi alternatif, untuk memperkenalkan kualitas dari sejumlah komoditas-komoditas strategis nasional ke depan.

Misalnya, seperti di Afrika Selatan dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah yang memiliki potensi ekonomi masing-masing mencapai US$550 miliar dan US$975 miliar pada tahun lalu. Namun realisasi ekspor nasional ke wilayah tersebut tahun lalu masih relatif rendah.

RI Punya Banyak Produk Menarik untuk Pasar IORA

"Afrika Selatan bisa menjadi pintu masuk ekspor Indonesia ke benua Afrika. Kita bisa lihat ke produksi yang jauh lebih advance, seperti komponen elektronik," ujarnya.

Sebagai informasi, pemimpin dari 21 negara anggota IORA secara resmi menandatangani Jakarta Concord, yang merupakan dokumen berisi komitmen setiap negara anggota untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.

Kerja sama tersebut mencakup di antaranya, menjaga keselamatan dan keamanan maritim, perdagangan dan investasi, mempromosikan manajemen perikanan yang berkelanjutan, serta meningkatkan manajemen risiko bencana.

Di samping itu, para kepala negara dan pemerintahan ini juga berkomitmen dalam penguatan akademik, ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong pariwisata dan pertukaran budaya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya